Realitasonline.id-Toyota Hilux itu pada dasarnya sudah tangguh dari lahir. Namun tangguh saja tidak cukup kalau dipakai harian untuk angkut barang, sering masuk proyek, atau sering touring ke luar kota. Ada hal-hal sederhana yang wajib dijaga supaya Hilux tetap punya tarikan segar, torsinya tidak loyo, dan konsumsi solar tetap irit seperti baru beli.
Berikut cara merawat Hilux yang paling efektif, dan sebenarnya cocok juga sebagai lifehack buat pengguna diesel double cabin lain.
1. Jagalah kualitas solar, ini kunci utama performa GD
Sebagus apapun mesin, kalau kualitas solar buruk atau tercampur air, maka torsinya jadi turun, asap hitam keluar, injektor cepat kotor, dan pembakaran tidak sempurna. Solar murah kadang menggoda, tapi kalau solar tercampur air atau sedimen, itu sangat memukul injektor commonrail. Rekomendasinya adalah biasakan isi solar dari SPBU resmi yang jelas turnover-nya cepat. Hindari solar yang sudah lama terendap, apalagi solar eceran pinggir jalan. Jika terpaksa, pakai cairan water remover sekali-sekali untuk memastikan kandungan air di solar terikat dan tidak mengendap di bottom tank.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Toyota Hilux Untuk Pemakaian Harian Dalam Kota
2. Ganti filter solar lebih sering daripada jadwal standar
Inilah yang membuat Hilux tetap vokal dan bertenaga. Banyak pemilik Hilux yang merasakan: ketika filter solar diganti lebih cepat, tarikan kembali enteng, kick-down kembali responsif, dan konsumsi BBM menurun. Filter solar adalah bagian yang paling mudah tersumbat karena kualitas solar kita di lapangan tidak selalu bersih. Jadwal pabrikan memang ada, namun untuk double cabin pekerja yang sering keluar masuk lokasi proyek atau kebun, ganti filter solar lebih awal itu investasi penting. Murah, tetapi efeknya besar.
3. Rutin bersihkan intercooler
Diesel turbo sangat tergantung udara dingin. Intercooler yang kotor oleh debu dan oli blow-by akan menurunkan efisiensi pendinginan udara masuk. Udara yang masuk lebih panas berarti pembakaran kurang padat, mesin kurang bertenaga, dan konsumsi BBM membengkak. Membersihkan intercooler Hilux tidak sulit. Bisa dilakukan setiap beberapa bulan atau tiap 10.000 km. Banyak pemilik merasakan efeknya langsung. Mesin menjadi lebih halus dan nafas turbo terasa kembali lega.
Baca Juga: Cara Memperkuat Kolong dan Chassis Toyota Hilux Untuk Kerja Berat di Lokasi Proyek
4. Jaga intake dan EGR supaya tidak penuh jelaga
Selain intercooler, saluran masuk udara dan EGR juga akan penuh jelaga seiring umur penggunaan. Diesel modern memang punya sistem EGR untuk menurunkan emisi, tetapi konsekuensi jangka panjangnya adalah penumpukan kerak pada intake. Membersihkan intake dan EGR setiap 30.000 km atau 40.000 km sangat membantu menjaga mesin tetap enteng. Perawatan ini jika dilakukan di bengkel resmi atau spesialis diesel yang paham GD series, hasilnya sangat terasa.
5. Oli mesin jangan telat, dan pilih viskositas yang sesuai rekomendasi
Mesin 2GD dan 1GD punya karakter bahwa mereka sangat tergantung pada oli yang bagus. Jangan asal pilih oli yang terlalu kental hanya karena “terasa lebih halus”. Oli yang salah bisa membuat pembakaran lambat, tarikan berat, suara injektor kasar, dan konsumsi BBM boros. Pakai oli yang viskositasnya sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Jika mobil sering dipaksa kerja berat, tidak salah ganti sedikit lebih cepat dari jadwal standar.