2. Mengutuk keras segala tindakan represif, intimidasi dan kekerasan yang dilakukan oleh tim gabungan aparat terhadap masyarakat Pulau Rempang dan Galang, sehingga masyarakat mengalami cedera, trauma dan kerugian materi.
Baca Juga: Diduga Sedang Nikmati Sabu di Rumah Kosong, Polres Tapsel Bekuk Dua Pria Ini
3. Menolak kebijakan Pemerintah yang lebih berpihak kepada investor yang mana kebijakan ini merupakan konfirmasi bahwa Pemerintah menerapkan kebijakan yang melayani kepentingan segelintir cukong oligarki kapitalis dan kehendak kapitalisme global dengan mengabaikan hak dan kepentingan rakyat.
4. Menuntut agar Pemerintah menghentikan proyek Rempang Eco-City dan investasi perusahaan asal Cina, Xinyi Glass Holdings Limited.
Baca Juga: Pemprov Sumut Optimis Program ILP Percepat Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi
5. Secara khusus, dalam suasana bulan September dalam penanggalan Masehi, dimana bangsa ini pernah mengalami tragedi karena kudeta berdarah dari G 30 S PKI pada 1965, kami mengajak semua pihak, terus mewaspadai kebangkitan komunisme gaya baru, dan pada saat yang sama terus melawan kejahatan dan keserakahan ideologi sekularisme kapitalisme liberal-demokrasi.
Diakhir aksi damai bela Rempang tersebut ditutup dengan Doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Sidik Lubis dan pekik kan takbir Allahu Akbar. (ML)