TOBA - realitasonline.id | Pemerintah Kabupaten Toba melalui Dinas Pertanian dan Perikanan gagal melaksanakan pengadaan bibit jagung TA 2022 senilai Rp5,9 milyar dialokasikan pada APBD yang diprogramkan untuk petani di kabupaten tersebut.
Gagalnya program pengadaan bibit jagung untuk masyarakat, diduga tidak adanya ASN di Dinas Pertanian dan Perikan Toba bersedia sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), karena pengadaan yang sama pada tahun anggaran 2021 terkait pengadaan bibit jagung melalui program Pemilihan Ekonomi Nasional (PEN) bermasalah Pelaksanaannya .
Akibat gagalnya program pengadaan bibit jagung sebesar Rp5,9 miliar pada TA . 2022 ini, dana tersebut harus di-SiLPakan .
Sekda Kabupaten Toba Augus Sitorus ketika dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya, baru-baru ini membantah pengadaan Bibit Jagung dan tersendatnya Program PEN dan Ketahanan Pangan di Toba gagal.
"Gagalnya pengadaan bibit jagung tersebut, bukan karena tidak adanya pejabat di Dinas Pertanian dan Perikanan Toba tidak mau menjadi PPK, tapi ketidakmampuan dari pihak distributor menyediakan bibit jagung sebanyak kebutuhan dan permintaan dari pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian dan Perikanan Toba," sebut Augus Sitorus.
Menurut Sekda, kebutuhan dan permintaan bibit jagung yang dibutuhkan sebanyak 50 ton, tapi pihak distributor hanya mampu menyediakan sebanyak 20 ton.
”Distributor dalam hal ini pihak Corteva, hanya mampu menyediakan 20 ton. Sementara yang dibutuhkan sebanyak 50 ton. Tidak mungkin sisanya diambil dari yang lain . Sementara masyarakat minta bibit jagung yang bagus," ujarnya.
Dijelaskannya, program itu sebenarnya sangat bagus dan ditunggu masyarakat, tapi ketidaktersediaan bibit jagung dimaksud, program ini menjadi tidak jadi.
Sebelumnya, Pemkab Toba pada tahun anggaran 2021 juga mengalokasikan dana sebesar Rp6,01 miliar, untuk pengadaan bibit jagung gratis bagi masyarakat Toba, dalam rangka pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19, serta untuk menjaga Ketahanan Pangan. (MS)
