"Kita masyarakat Tapanuli Utara harus bangga atas kinerja bupati Nikson Nababan membangun infrastruktur jalan selama dua periode, kita telah nikmati bersama, terimakasih buat bupati kita" pungkas Toluto dalam satu acara akbar masyarakat di Kenegerian Siualuompu Tarutung.
Baca Juga: Kejuaraan Bulutangkis PBSI Beltim Open Se Babel
Toluto memahami betul , pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan untuk memperlancar arus lalu lintas, pengangkutan barang dan manusia. Buah karya Nikson Nababan telah mempermudah akses menuju kawasan pertanian, membangun akses dari daerah pinggiran atau desa menuju kawasan perkotaan. Dengan tersambungnya akses jalan , telah mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat, sesuai visi -misi membangun daerah Tapanuli Utara.
Menyelaraskan pembangunan infrastruktur jalan seiring peningkatan pertanian masyarakat, dalam setiap tahun anggaran , Bupati Nikson Nababan selalu menyediakan alat-alat pertanian yang diserahkan kepada masyarakat melalui kelompok tani, termasuk alat berat untuk pembukaan lahan baru pertanian masyarakat. Tak kalah penting pembangunan jalan usaha tani untuk mempermudah akses pengangkutan hasil pertanian.
Kegiatan pembangunan berbagai sektor, sebagai upaya mewujudkan Tapanuli Utara Lumbung Pangan berbarengan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, selama kepemimpinan Nikson Nababan hingga jelang mengakhiri tugas dan tanggungjawab kepada masyarakat petani, dimana setiap tahun dilakukan pemberian bantuan benih unggul, alat mesin pertanian atau alsintan, termasuk penyediaan traktor besar dengan sumber dana dari APBD dan lobi-lobi yang dilakukan yang pada akhirnya tertampung dalam APBN.
Penyediaan benih unggul bersertifikat dan bermutu diharapkan lebih menjamin keberhasilan usaha tani. Dan pemberian Alsintan, memiliki peran penting sebagai meningkatkan kapasitas kerja, bisa meningkatkan daya guna dan hasil produksi, menambah pendapatan petani serta menunjang kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Bupati Taput Nikson Nababan yang dinilai visioner dengan menyediakan bibit unggul berkualitas dan alsintan serta penyediaan traktor adalah untuk membantu para petani yang mendiami daerah melalui kelompok tani. Semua itu dilakukan sebagai bentuk keseriusan dan tekad membaja menjadikan Tapanuli Utara sebagai Lumbung Pangan yang sesuai yang dituangkan dalam visi-misi.
Unggulan lain dari program Nikson Nababan untuk memperluas lahan pertanian sebagai mengantisipasi terjadinya alih fungsi lahan pertanian pangan , pihaknya menyiapkan traktor untuk digunakan masyarakat membuka lahan baru. Tidak dengan membayar tetapi justru pemerintah melalui instansi terkait menyiapkan biayai operasional,intinya traktor untuk digunakan masyarakat secara gratis serta pembangunan jalan usaha tani.
Baca Juga: Melalui Donor Danar ke 7, Gampong Cot Nga Peusangan Bireuen Kumpulkan 33 Kantong Darah
Program ini hemat penulis sebagai salah satu solusi menjawab tantangan dari kondisi riil bumi Tapanuli Utara dimana penduduknya mencapai 85 persen hidup dan berdiam dengan aktivitas pertanian diwilayah jejeran punggung Bukit Barisan yang bergunung dan ber lembah, serta itu tadi sebagai antisipasi dari peralihan fungsi lahan pertanian ditengah pertambahan penduduk.
Cukup sampai disana, tentu tidak. Penyuluh Pertanian Lapangan atau PPL, di pandangan Bupati Nikson Nababan salah satu potensi dalam membangun sektor pertanian. Untuk memberdayakan PPL melalui instansi terkait mem fasilitasi para penyuluh lapangan ini dengan menyiapkan kenderaan roda dua. Memfasilitasi PPL selaku petugas penyuluh pertanian dimaksudkan untuk memaksimalkan tugas-tugas memberikan penyuluhan sebagai tanggungjawab kepada petani sebuah langkah tepat serta bentuk keseriusan serta kecintaan membangun masa depan masyarakat petani.
Melalui sarana yang ada, para penyuluh pertanian boleh meningkatkan kinerja turun kelapangan memberi penyuluhan kepada petani. Sesuai tupoksi PPL lebih berkemampuan berinteraksi bagaimana membangun sinergitas petani ditengah ketersediannya sarana prasarana pertanian yang dapatkan dari pemerintah.
Seorang petani sekaligus juga sebagai bagian dari stakeholder pertanian. Posisi sebagai stakeholder, dari amatan penulis sering berseberangan dengan PPL dalam mengambil satu langkah pasti dalam mengelola satu tanaman pada lahan tertentu . Dalam konteks inilah PPL yang diberdayakan oleh pemerintahan Nikson Nababan mau tidak mau harus memiliki komitmen merubah pola pikir petani tradisional kearah pertanian modern termasuk pencapaian target produksi.
Baca Juga: Kota Medan Rawan Begal dan Premanisme, DPRD Medan Minta Polda Sumut Gerak Cepat
