Realitasonline.id - Samosir | Media sebagai mitra kritis tetap menjaga jarak profesional, tapi tidak menutup pintu untuk edukasi dan kolaborasi demi informasi publik yang lebih baik.
" Saya percaya, relasi media dan industri tidak harus antagonistik. Yang dibutuhkan keterbukaan, dialog, dan saling memahami peran masing-masing, " tegas VP Sustainbility Kompas Gramedia Group Wisnu Nugroho, saat memberikan materi pada workshop Media Capacity Building yang diselenggarakan PT Agincourt Resources (PTAR) di Marianna Resort, Samosir, Selasa (27/5/2025).
Dia menyebutkan, masalah pertambangan dan lingkungan hidup merupakan isu yang kompleks, karena ada dimensi teknis, sosial, ekonomi, bahkan politik didalamnya. Disatu sisi, industri tambang menjadi penopang ekonomi dan di sisi lain, pertambangan membawa potensi risiko terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitar.
Baca Juga: Wali Kota Siantar Dukung Tingkatkan Kompetensi Jurnalis Online, SMSI Gelar Workshop Media Siber
Menurutnya, jurnalis sering kali dihadapkan pada dua kutub antara tekanan kepentingan industri dan harapan masyarakat. Maka tugas kita bukan sekadar melaporkan, tetapi juga mengurai, memverifikasi dan menyampaikan dengan cara yang utuh dan bertanggung jawab.
" Kita hidup di masa ketika informasi menyebar begitu cepat, tapi kebenaran justru kerap tertinggal. Di sinilah jurnalis memegang peran penting bukan hanya sebagai penyampai berita, tetapi sebagai penjaga akurasi, keseimbangan dan etika dalam arus informasi, " tegasnya.
Dalam isu lingkungan, tambahnya, jurnalis atau media tidak bisa hanya berhenti diangka dan laporan teknis, tapi harus bertanya terkait dampak bagi warga dan bagi ekosistem, juga masa depan anak cucu. " Kita harus menggali informasi dan melihat lebih jauh dari permukaan. Menggali suara masyarakat, memotret dinamika lokal dan menerjemahkan istilah teknis menjadi cerita yang menyentuh. Ini butuh pengetahuan, keberanian dan empati, " katanya.
Baca Juga: Pelindo Regional 1 Adakan Workshop Pelatihan Sosial Media untuk Kaum Difabel, Begini Reaksi Peserta
Disamping itu, berpihak pada publik tidak boleh mengorbankan independensi dan saya percaya keberlanjutan, bukan hanya urusan perusahaan, tapi juga urusan media. Maka, jurnalis harus tetap berdiri diatas prinsip, berpihak pada kebenaran, berpihak pada publik. "Jurnalisme adalah kerja sunyi yang menentukan. Kita tidak hanya menulis berita hari ini, tapi juga membentuk kesadaran untuk masa depan, " tuturnya.
Kegiatan seperti Media Capacity Building ini jembatan penting untuk membangun pemahaman bersama antara media dan pelaku industri. Ini langkah positif, dan saya mengapresiasinya.
Terima kasih kepada PTAR yang telah mengundang saya dalam forum penting ini. Semoga sinergi ini menjadi awal dari banyak percakapan yang sehat antara media dan industri. " Mari kita jadikan pena dan kamera sebagai alat untuk membangun peradaban yang lebih adil, berkelanjutan dan berkeadaban, " ucapnya. (RI)