Politisi muda yang juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD Paluta selama 2 periode itu juga menegaskan bahwa perilaku korupsi di sektor infrastruktur berdampak sangat luas bagi kehidupan masyarakat.
Ia menambahkan, perilaku korupsi tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga membunuh kesempatan masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup dan keluar dari jerat kemiskinan.
“Tindakan korupsi itu bukan sekadar uang negara yang hilang. Tapi mengakibatkan jalan tidak jadi dibangun dan dampaknya anak-anak tetap harus berjalan kaki di jalan berlumpur, petani akan terus rugi dan membuat satu daerah tetap terisolasi. Harga yang sangat mahal untuk dirasakan oleh rakyat karena ulah sejumlah oknum pejabat korup,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Hermansyah Lubis mengajak semua pihak, baik eksekutif, legislatif, maupun aparat penegak hukum untuk bersama-sama membersihkan praktik mafia proyek khususnya di daerah Sumut.
“Mari kita hentikan lingkaran setan korupsi ini. Kalau terus dibiarkan, rakyat akan terus jadi korban. Dan sejarah akan mencatat kita semua gagal memberi keadilan bagi masyarakat,” pungkasnya.(ASR)