Realitasonline.id - Aceh Selatan | Seribu lebih tenaga honorer guru, teknis dan operator sekolah lancarkan deligasi (unjuk rasa) ke DPRK Aceh Selatan, menuntut supaya diangkat menjadi PPPK (P3K).
Aksi unjuk rasa guru kali ini lebih banyak dari tenaga kesehatan (Nakes) berunjuk rasa minggu lalu sekira saribuan.
Tapi gelombang unjuk rasa honorer guru diperkirakan seribu orang lebih, berlangsung di depan gedung DPRK Aceh Selatan, Jumat (17/1/2025).
Rombongan aksi unjukrasa damai tersebut bergerak dari kantor bupati lama menuju ke gedung DPRK berjarak sekira 300 meter itu mengusung berbagai tulisan di spaduk maupun terbuat dari kertas karton.
Terpantau salah satu spanduk bertulisan "Tanpa guru takkan ada Presiden, Gubernur, Bupati/wali kota, DPR dan pejabat lainnya" juga dalam orasinya ia menyampaikan hal itu, tapi kenapa mereka itu melupakan jasa guru, katanya.
Rombongan tiba di gedung dewan terhormat tersebut sekira Pukul 9.30 WIB yang diterima langsung oleh Ketua DPRK Aceh Selatan, Rema Mishul Azwar yang didampingi sejumlah anggotanya.
Baca Juga: Viral Video Makanan Bergizi Gratis di Papua Pegunungan, Warganet: Alhamdulillah Sampai Juga
Terpantau aksi itu dikawal Kepolisian Polres setempat dengan ketat.
Rombongan ujukrasa yang dikoordinir oleh Forum Diskosi Honorer Aceh Selatan yang diketuai Azwar dan anggota pengurusnya.
Azwar dalam membacakan orasi tertulisnya terdapat 6 poin tuntutan tenaga honorer guru SD dan SMP yakni memohon diprioritaskan tenaga honorer teknis, guru maupun operator sekolah yang terdata di databes BKN agar diangkat P3K penuh.
Kemudian tenaga honorer teknis, guru maupun operator sekolah yang belum masuk di database BKN untuk dilakukan pendataan ulang agar masuk ke dalam database BKN (Khusus honorer yang belum terdata di BKN).
Tuntutan ketiga, mereka berharap kepada pimpinan daerah untuk menganggarkan di DPA pengangkatan PPPK penuh waktu khusus tenaga honorer teknis, guru maupun operator sekolah.
Seterusnya berharap menganggarkan gaji khusus.