Lhokseumawe - Realitasonline.id| Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Kota Lhokseumawe di lantik dengan masa bakti 2023 -2026 di aula Kantor Walikota Lhokseumawe.
Pelantikan itu di hadiri langsung oleh Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari, Ketua IKWI Pusat Indah Kirana, Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat Zulkifli Gani Ottoh, Ketua PWI Aceh Nasir Nurdin, Ketua IKWI Aceh Hanifah.
Turut hadir juga Ketua Dewan Kehormatan Profesi (DKP) PWI Aceh Tarmilin Usman, Ketua DKP PWI Sumut Muhammad Syahril, para Pimred media cetak dan online terbitan Sumatera Utara dan Aceh dan Ketua Lintas Organisasi Pers di Lhokseumawe.
Baca Juga: Enggan Lepas Pemain Ke Timnas Indonesia, Erick Thohir: Saya Akan Hukum!
Dari unsur Forum Koordinasi Pimpinan daerah (Forkompinda) hadir Pj Walikota Lhokseumawe, Pj Bupati Aceh Utara, Dandim 0103 Aceh Utara, Danrem 011 Lilawangsa, Ketua DPR Kota Lhoksemawe serta Rektor Universitas Malikussaleh (Unimal).
Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari dalam sambutanya mengingatkan kepada insan pers khusus yang bernaung di PWI Kota Lhoksemawe untuk mengawal pembangunan Kota Lhoksemawe sesuai dengan fungsi dan tugas Wartawan.
Lebih lanjut dirinya mengatakan kepada wartawan untuk tidak salah dalam memaknai kemerdekaan pers, sehingga berita yang dihasilkan itu tidak hanya tentang kasus semata, namun menjaga kemitraan itu juga penting.
Baca Juga: PDIP Aceh Singkil Serahkan BMT Bagi Ibu Hamil dan Balita Untuk Tekan Stunting
"Kemitraaan itu penting dijaga dan dirawat, agar kemerdekaan pers terwujud," kata Atal dalam kesempatannya dihadapan wartawan.
Lebih lanjut Atal menyampaikan, bahwa pena wartawan harus tetap diasah, artinya, setiap wartawan harus rutin mengeluarkan produk jurnalistik nya, sehingga dikenal, diakui bahkan dipercaya aktifitas- nya sebagai wartawan.
Baca Juga: Proyek Pembangunan Titi di Langkat Gunakan Dana Desa Mangkrak Diduga Anggarannya Ditelap
"Kita harus mengawal Lhokseumawe dengan pena kita dan kita juga harus menjaga netralitas sebagai Wartawan, saya kenal banyak tokoh nasional, namun punya pun saya tidak nomor handphone mereka, namun itu dilakukan sebagai wujud dalam menjaga netralitas," kata Atal S Depari dalam keterangannya. (AL)
