Realitasonline.id - Abdya | Wakil Ketua DPRK Aceh Barat Daya (Abdya), Tgk Mustiari, Rabu (5/2/2025) mengaku prihatin setelah mendengar kabar kalau Guest House di kompleks Masjid Agung Baitul Ghafur yang hingga kini masih terbengkalai dan belum difungsikan meski telah rampung sejak tahun 2023.
Anggota DPRK dari Partai Aceh itu mendesak pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah konkret agar bangunan senilai Rp 3,774 miliar tersebut bisa segera difungsikan.
"Sangat disayangkan bangunan yang terlihat megah di kompleks Masjid Agung Baitul Ghafur ini tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Jika tidak segera difungsikan, maka anggaran yang sudah dikeluarkan tentu akan sia-sia," katanya.
Baca Juga: Pasca Putusan MK, Hari Ini KPU Taput Pleno Penetapan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih
Ditambahkan, upaya serius tentu harus dipikirkan agar bangunan itu tidak mubazir lantaran tidak bisa dimanfaatkan. Dengan kondisi bangunan yang telah menampakan tanda-tanda kerusakan serta tidak memiliki kelengkapan mobiler, pastinya selama ini tidak ada upaya optimal yang dilakukan untuk mengaktifkan penginapan ini.
Seperti diketahui, Guest House yang dibangun menggunakan Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) 2022 itu, mulai menunjukan tanda-tanda kerusakan akibat belum ada yang tinggal. Beberapa bagian bangunan tampak retak ditambah lagi kurangnya perawatan yang membuat kondisi bangunan semakin mengkuatirkan.
Baca Juga: ANJAS Luncurkan Program Inovatif KESATRIA KETAPANG Wujudkan Katahanan Pangan Berkelanjutan di Tapsel
Bangunan bertingkat yang dikerjakan oleh CV Megah Karya Konstruksi ini awalnya dirancang sebagai penginapan berkonsep syariah untuk menunjang kegiatan di sekitar Masjid Agung. Namun, hingga kini belum ada kejelasan terkait pengelolaannya.
Tgk Mustiari atau lebih akrab disapa Mus Seudong itu, mendorong Pemkab Abdya untuk segera mengambil keputusan terkait pemanfaatan guest house tersebut, baik dengan mengoperasikannya sesuai peruntukan awal maupun mencari opsi lain yang tetap bermanfaat bagi masyarakat.
"Jika dibiarkan terlalu lama terbengkalai, biaya perbaikannya bisa lebih besar daripada biaya perawatan rutin," tegasnya.(Zal)