Denpasar - Realitasonline.id| Seorang praktisi media siber membagikan pengalamannya terkait persaingan bisnis media digital. Dia menyebutkan pelaku media industri media siber harus berani meninggalkan pola lama.
Hal itu disampaikannya pada kegiatan diskusi kolaborasi Dewan Pers dengan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) dan Pemerintah Provinsi Bali di Kota Denpasar belum lama ini.
Pada kegiatan itu Wakil Ketua Dewan Pers M Agung Dharmajaya mengungkapkan kepercayaan publik kepada media siber tidak berkurang. Sekalipun, platform media siber dari zaman ke zaman selalu berubah.
Baca Juga: Rencana Perayaan Waisak Di Candi Bahal, KBP3 Polri Paluta : Itu Bukan Tempat Ibadah
Agung Dharmajaya menegaskan di era digital media harus cukup mampu menyesuaikan dengan perubahan yang tengah berjalan. Dengan demikian, pemain media mampu berakselerasi menyesuaikan kondisi yang ada.
Adaptasi dengan platform baru bisa dilakukan dengan mengemas menjadi lebih baik. "Tantangan perkembangan media selalu berubah dari zaman ke zaman dari analog, cetak, elektronik dan ada konvergensi media digital, juga ada media sosial.
Perubahan itu harus dilakukan untuk situasi saat ini," kata Agung Dharmajaya dalam diskusi yang berlangsung di Aula Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali itu.
Baca Juga: Gambarkan Kebhinekaan, Lapas Kelas IIA Pematang Siantar Gunakan Pakaian Adat
Diskusi yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas media siber ini mengangkat tema "Pengembangan Model Bisnis Media di Era Digital". Selain Wakil Ketua Dewan Pers Agung Dharmajaya, narasumber lain yang hadir, yakni anggota Dewan Pers yang juga Ketua Tim Verifikasi Media Online Sapto Anggoro, dan Praktisi Media Siber dari Katadata.co.id Maryadi.
Diskusi dimoderatori oleh Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Bali, Emanuel Dewata Oja.
Menurut Agung, perubahan itu harus disikapi dengan realistis. Di era disrupsi media seperti sekarang, Agung mengingatkan agar pelaku di industri media baik wartawan atau pemilik media, tetap mentaati kaidah-kaidah jurnalistik untuk menghasilkan pemberitaan yang obyektif.
Baca Juga: Diduga Tanpa Koordinasi, TPHD Dibiayai Pemkab Palas Malah Ditempatkan di Rombongan Sergai
Dengan pertumbuhan media siber yang cukup besar secara nasional, Sapto Anggoro mengingatkan manejemen media memegang kunci penting untuk mengembangkan media berplatform digital.
"Karena sebagian besar berangkatnya dari wartawan, tapi soal manajemen kan beda lagi. Dalam hal ini Dewan Pers memilih melakukan pembinaan," kata Sapto. Mantan Sekjen Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet ini menambahkan, pengelolaan media siber tak lepas dari karakteristik konsumen berita.