Belitung Timur - Realitasonline.id | Bersamaan peringatan Harganas (Hari keluarga nasional) ke 30, Bupati BelTim (Belitung Timur) Burhanudin mengukuhkan 78 Duta Generasi Berencana (Genre), di Aula Kantor Camat Manggar.
Bupati BelTim Burhanudin mengatakan, peringatan Harganas ke-30 baru pertama kali digelar usai pandemi Covid-19, dalam upaya menyemangati kembali para pelaksana KB dan kesehatan, guna mendukung berbagai upaya pemerintah dibidang pembangunan manusia.
"Mulai dari penanggulangan stunting, mengatasi kenakalan remaja, pengendalian penduduk hingga pencegahan nikah usia dini melalui GenRe," kata Burhanudin.
Baca Juga: Polda Sumut Tegas dan Tidak Mentolerir Kejahatan Penyaluran BBM Ilegal dan Gas Oplosan
Tujuannya, lanjut Burhanudin, ingin kembali memberikan semangat baru kepada seluruh PPL KB dan Kesehatan yang ada, agar lebih aktif berperan untuk mendukung kegiatan pemerintah.
Diharapkannya, para penyuluh lapangan akan mengajak orang tua menjadi teladan yang baik bagi anak-anak, dengan cara melakukan komunikasi dan juga melalui pendekatan keluarga.
"Sebagai orang tua, mari kita menjadi contoh terbaik bagi anak-anak kita. Jangan hukum mereka dengan kata-kata yang tidak baik, membuat mereka hilang semangat, tapi semangati mereka agar dapat menjadi generasi emas di masa mendatang," harap Burhanudin.
Baca Juga: Operasi Tim Gabungan Bea Cukai Langsa Gagalkan Penyeludupan Barang Impor, 11 Pelaku Diamankan
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana BelTim M.Yulhaidir mengatakan, stunting tidak terlepas dari persoalan hulunya yakni mulai dari tingkat remaja, karena remaja berpengaruh pada usia perkawinan.
Menurutnya, penguatan terhadap remaja sangatlah penting, selain untuk penangan terhadap stunting, juga dampak pada resiko stunting, merupakan inovasi untuk menekan stunting.
Baca Juga: MSD dan Bio Farma Hadir Dukung Imunisasi HPV Skala Nasional Melalui Program BIAS
Yulhaidir berharap dengan adanya pengukuhan GenRe, dapat menjadi plonir di desa-desa, lewat peningkatan kreatifitas remaja, sehingga menjadi
berkualitas.
Sehingga tujuan akhirnya, angka pernikahan usia dini akan menurun, otomatis akan berdampak pada penurunan stunting. (HY).
