Realitasonline.id| Saat berbuka puasa di bulan suci Ramadhan terdapat berbagai amalan yang membawa kebaikan dan keberkahan. Namun, kita sering melalaikannya dan yang paling sering dilalaikan adalah membaca doa berbuka puasa.
Saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan, ada banyak sunnah yang sangat baik apabila diamalkan. Salah satunya adalah doa berbuka puasa.
Berikut ini sunnah-sunnah ketika berbuka puasa dan doa berbuka puasa di bulan suci Ramadhan.
Pertama: Menyegerakan berbuka puasa.
Kedua: Berbuka dengan rothb, tamr atau seteguk air.
Ketiga: Sebelum makan berbuka, ucapkanlah ‘bismillah’ agar tambah barokah.
Keempat: Berdo’a ketika berbuka “Dzahabazh zhoma-u …”
Kelima: Berdo’a secara umum ketika berbuka.
Keenam: Memberi makan berbuka.
Ketujuh: Mendoakan orang yang beri makan berbuka.
Kedelapan: Ketika berbuka puasa di rumah orang lain.
Kesembilan: Ketika menikmati susu saat berbuka.
Kesepuluh: Minum dengan tiga nafas dan membaca ‘bismillah’.
Kesebelas: Berdoa sesudah makan.
Baca Juga: 7 Keutamaan Sahur dan Doa Makan Sahur di Bulan Puasa Ramadhan yang Jarang Diketahui
Pertama: yang dimaksud menyegerakan berbuka puasa, bukan berarti kita berbuka sebelum waktunya.
Namun yang dimaksud adalah ketika matahari telah tenggelam atau ditandai dengan dikumandangkannya adzan Maghrib, maka segeralah berbuka.
Tidak perlu sampai selesai adzan atau selesai shalat Maghrib. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari no. 1957 dan Muslim no. 1098)
Dalam hadits yang lain disebutkan,
لَا تَزَالُ أُمَّتِى عَلَى سُنَّتِى مَا لَمْ تَنْتَظِرْ بِفِطْرِهَا النُجُوْمَ
“Umatku akan senantiasa berada di atas sunnahku (ajaranku) selama tidak menunggu munculnya bintang untuk berbuka puasa.” (HR. Ibnu Hibban 8/277 dan Ibnu Khuzaimah 3/275, sanad shahih). Inilah yang ditiru oleh Rafidhah (Syi’ah), mereka meniru Yahudi dan Nashrani dalam berbuka puasa. Mereka baru berbuka ketika munculnya bintang. Semoga Allah melindungi kita dari kesesatan mereka. (Lihat Shifat Shoum Nabi, 63)
Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum menunaikan shalat Maghrib dan bukanlah menunggu hingga shalat Maghrib selesai dikerjakan.
Inilah contoh dan akhlaq dari suri tauladan kita shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّىَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ