Realitasonline.id - Deli Serdang | Maraknya praktik judi togel di Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang selama bulan suci Ramadhan menuai kecaman dari berbagai pihak. Sejumlah warga setempat mengungkapkan kekecewaannya terhadap bebasnya praktik judi yang terus berjalan di tengah-tengah bulan penuh hikmah bagi umat Muslim.
Bahkan, meski berada di bulan puasa, bandar togel tetap melakukan transaksi secara terang-terangan tanpa takut ditangkap oleh pihak berwajib.
Menurut informasi yang dihimpun, salah satu pelaku yang dikenal dengan inisial G, selaku bandar judi togel warga Klumpang, diduga masih membuka usaha perjudian kupon togel di sejumlah warung kopi, termasuk di Desa Buluh Cina dan Hamparan Perak.
Baca Juga: Kakanwil Kemenag Sumut Minta Petugas Haji Menjaga Sikap dan Menjadi Teladan Bagi Jemaah
Bisnis haram ini semakin menggila, dan menurut keterangan warga, praktik tersebut tidak hanya meresahkan orang dewasa, tetapi juga melibatkan anak-anak dan pelajar yang terperangkap dalam permainan judi berhadiah tersebut.
"Judi togel sudah sangat bebas di sini, bahkan lebih parah saat bulan Ramadhan. Kami sangat kecewa karena ini mengganggu ketentraman masyarakat, terutama anak-anak dan generasi muda," ungkap salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Ia menambahkan bahwa meskipun praktik ini sudah menjadi perbincangan umum, tidak ada langkah konkret yang diambil oleh aparat kepolisian.
Baca Juga: Jelang Lebaran, Siltap Aparatur Desa di Abdya Belum Cair Tiga Bulan
Terlepas dari keresahan warga, sejumlah warung kopi di lokasi tertentu, termasuk yang dikelola oleh seseorang berinisial G tersebut di Desa Buluh Cina, tampak menjadi tempat transaksi kupon togel.
Bahkan, saat awak media melakukan pemantauan pada Selasa (18/3/2025), terlihat puluhan warga silih berganti berdatanggan. Jelas aktivitas jual beli kupon yang dilakukan secara bebas tanpa rasa takut. Buku erek-erek yang menjadi acuan bagi pemasangan angka togel juga terlihat di meja warung tersebut.
Kondisi ini mendapat perhatian serius dari masyarakat dan pemuka agama. Mereka berharap agar Kapolres Pelabuhan Belawan segera menindak tegas para pelaku perjudian yang jelas-jelas mengabaikan norma hukum, apalagi di bulan suci yang seharusnya dimanfaatkan untuk meningkatkan ibadah.
Baca Juga: Operasi Ketupat Toba Taput, Sebanyak 322 Personil Disebar di 7 Pos Pengamanan dan Pelayanan
"Kapolres harus bertindak tegas dan segera menangkap pelaku perjudian ini. Jangan sampai anak-anak dan masyarakat terjerumus lebih dalam lagi. Kami juga berharap Polda Sumut Irjen Whisnu dapat segera turun tangan," kata warga setempat dengan nada kecewa.
