kriminal

Tak Terima Pedagang Jual Harga Lebih Murah, Ini Alasan Ormas yang Razia RM Padang di Cirebon

Kamis, 31 Oktober 2024 | 06:15 WIB
Momen ormas Minang razia Rumah Makan Padang di Cirebon yang menurutnya tidak mengikuti aturan (Facebook PRMPC)

Realitasonline.id-Cirebon | Sebuah fenomena razia rumah makan Padang di Cirebon yang dilakukan oleh ormas Minang mendadak viral di media sosial.

Video yang diunggah oleh Robert Davis Chaniago di platform X (sebelumnya Twitter) memperlihatkan sekelompok orang yang diduga berasal dari ormas Minang melakukan razia terhadap rumah makan Padang di Cirebon.

Dalam video tersebut, terlihat aksi ormas Minang melakukan razia dengan tujuan menertibkan kepemilikan rumah makan Padang yang dikelola oleh non-Minang.

"Kepemilikan RM Padang oleh non Padang harus ditertibkan!!!! Pelecehan terhadap RM Padang," tulis Robert Davis Chaniago dalam keterangannya di media sosial X. 

Baca Juga: Ratusan Ha Wilayah Tapsel Mengandung Emas Bergeser ke Tapteng, Mantan Bupati Syahrul Minta Paslon Nomor 1 Kembalikan Kedaulatan Tapsel

Ketua Persatuan Rumah Makan Padang Cirebon (PRMPC), Eriyanto, memberikan keterangan mengenai razia tersebut.

Menurut Eriyanto, masalah ini dipicu oleh rumah makan Padang yang dikelola oleh pendatang dari luar Minang, seperti Yogyakarta dan Tegal, yang menawarkan harga murah sekitar Rp8.000 hingga Rp9.000 per porsi, jauh di bawah harga rata-rata rumah makan Padang pada umumnya.

"Sudah ada 20 rumah makan murah meriah berdiri di kota dan kabupaten Cirebon, dengan harga yang sangat terjangkau. Ini dikelola oleh orang-orang dari Jogja dengan harga Rp8.000 dan Rp9.000," jelas Eriyanto.

Ia menekankan bahwa persaingan harga ini dikhawatirkan bisa mematikan usaha milik pengusaha asli Minang yang sudah lama beroperasi di Cirebon.

Baca Juga: Demi Konten Viral, Seorang Remaja Terluka Parah Akibat Tersambar Kereta

Meskipun demikian, Eriyanto menegaskan bahwa pihaknya tidak melarang siapa pun untuk menjual masakan Padang. Sebaliknya, ia mengaku senang jika orang dari luar Minang turut memperkenalkan masakan khas Minang.

Namun, ia menekankan pentingnya menjaga kelangsungan usaha rumah makan Padang milik pengusaha asli Minang yang sudah lama berdiri di Cirebon.

"Saya tidak melarang siapa pun membuat nasi Padang. Saya justru senang jika ada orang lain yang ingin memperkenalkan ciri khas masakan Padang," katanya.

"Namun, saya tidak ingin usaha kami yang asli dari Minang mati karena persaingan harga yang tidak sehat."

Halaman:

Tags

Terkini