Baca Juga: Jadi Budak Nafsu Majikan, Gadis 17 Tahun di NTT Dirudapaksa Berkali-kali Hingga Hamil dan Melahirkan
Sebagai bagian dari razia, ormas Minang di Cirebon dilaporkan menghapus label "Masakan Padang" dari rumah makan yang tidak dikelola oleh orang Minang.
Tindakan ini terutama ditujukan pada rumah makan yang menawarkan masakan Padang dengan harga murah, yang dianggap merugikan pengusaha asli Minang.
Aksi razia ini menuai beragam reaksi di media sosial. Beberapa netizen mendukung adanya pilihan harga masakan Padang yang lebih terjangkau, sementara yang lain mempertanyakan tindakan ormas tersebut.
Salah satu komentar viral datang dari akun @DipoNiarto yang menyebutkan bahwa tindakan ini bertentangan dengan semangat persatuan bangsa.
Baca Juga: Polisi Lakukan Penyelidikan Usai Puluhan Penonton Kehilangan HP di Konser Tipe-X Sukoharjo
"Lucu sekali, hari ini kita memperingati hari sumpah pemuda. 96 tahun lalu, para pemuda ikrar berbangsa satu bangsa Indonesia. Lha ini ada sekumpulan orang ga jelas yang ngeklaim masakan suku nya hanya boleh dibuat oleh suku nya sendiri. What a downgrade," tulisnya.
Komentar lainnya menyoroti dampak ekonomi dari razia tersebut, dengan beberapa pengguna media sosial mengkhawatirkan bahwa razia seperti ini bisa menghambat peluang rezeki bagi semua pihak, baik orang Minang maupun non-Minang yang ingin berdagang.
"Ga usah razia-razia lagilah yang jualan nasi Padang orang Minang apa bukan. Ga semua orang Minang jualan nasi, ada yang jualan bakso, mie ayam, pecel lele, dan makanan etnis lain. Kalau mereka razia juga kalian mau apa? Sama-sama ga bisa cari rezeki kan?" tulis akun @rocky5harbes.