kriminal

Lagi, Warga Medan Mohon kepada Presiden Prabowo: Tolong Pak! Pulangkan Anak Kami dari Kamboja

Kamis, 15 Mei 2025 | 10:14 WIB
Elvi Syahriani br Barus, ibu Rasya Aldi Riansyah warga Medan Sumatera Utara saat menceritakan nasib anaknya dan kelima temannya yang saat ini diduga disekap di Kambaja. (Realitasonline.id/Dok)

Realitasonline.id - MEDAN | Seorang ibu rumah tangga Elvi Syahriani br Barus (49 tahun) warga Kelurahan Sei Sikambing C2 Kecamatan Medan Helvetia Sumatera Utara memohon kepada Presiden Prabowo agar anaknya dipulangkan dari Kamboja.

Permintaan warga Medan ini juga disampaikan kepada Gubernur Sumatera Utara dan BP3MI (Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia) Wilayah Sumut agar dapat memulangkan anaknya Rasya Aldi Riansyah (18 tahun) yang sudah hampir 9 bulan berada di Kamboja.

Kepada wartawan di ruangan press room DPRD Medan, Elvi yang didampingi suami dan salah seorang anaknya, Rabu (14/5/2025), menceritakan kronologi anaknya diduga menjadi korban TPPO di Kamboja.

Baca Juga: Warga Desa Sialang Buah Tewas Gantung Diri Imbas Dugaan Tekanan Ekonomi

Elvi mengaku awalnya dirinya tidak mengetahui jika anakya Rasya sudah berada di Kamboja dan bekerja di salah satu perusahaan Scammer.

“Saya baru tahu anak saya itu sudah di Kamboja setelah hampir sembilan bulan," ceritanya.

"Saya mengetahui saat anak saya Rasya menelepon abangnya minta pulang ke Indonesia, karena menurutnya dia dan beberapa temannya di sana sudah tidak diberi gaji lagi,” terangnya.

Diceritakan Elvi, saat itu dia mendapatkan pesan WhasApp dari anaknya Rasya sekira pukul 23.39 WIB.

Dia mengatakan, “Rasya mau pulang Mak, mau coba lari melapor ke KBRI, ini taruhannya nyawa. Doa Mamak yang terbaik lah Mak. Semoga Rasya selamat.

Baca Juga: Polsek Lima Puluh Tangkap Pelaku Pengancaman Kades Empat Negeri, Ternyata ini Pemicunya

Sambil sedih Elvi mengatakan agar anaknya melapor ke KBRI. Jawab anaknya, ”udah gak betul Kamboja ini”.

Ini tunggu penjemputan Polisi Kamboja aja Rasya, Mak. Lalu mengirimkan foto terbarunya melalui HP untuk disimpan oleh orangtuanya.

Lalu mengatakan lagi, “ini HP mau Rasya reset. Masalah polisi hanya di gerbang tidak masuk. Kami keluar kantor ini masih dipikir. Cemana, uang gak ada Mak 32 juta di jemput. Bayar denda, terpaksalah taruhannya nyawa, jika ingin pulang bagus-bagus”.

Setelah percakapan itu, selanjutnya Rasya tidak dapat lagi dihubungi selama empat hari. Tolonglah saya, tidak tahu lagi mau kemana minta tolong, ujar warga Medan ini sedih.

Baca Juga: Edarkan Sabu di Dekat Pesantren, Pria Ini Kembali Masuk Bui

Halaman:

Tags

Terkini