"Wartawan seharusnya banyak baca, kalau wartawan sampai termakan isu (misalnya di Palestina perang anatar agama) wah itu wartawan bodoh sekali, booodoh sekali. Nggak pernah baca dia, baca saja sejarah," kata Hendry.
---
Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (Ketum PWI Pusat) Hendry Ch Bangun turun tangan langsung mengisi kuliah Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) 2024 di Sumut. Ia menjelaskan berbagai isu terkait Pers Berwawasan Kebangsaan di hadapan 40 peserta SJI di Grand Inna Hotel Medan, Senin (23/9/2024).
Hendry mengawali materinya dengan memberikan pre test kepada peserta SJI dengan menanyakan makna "kebangsaan". Namun, sayangnya suasana kelas hampir mati dengan pertanyaannya tersebut. Ia tampak agak sebal. Hendry pun menyeletuk kalau wawasan kebangsaan para wartawan yang berhadir di ballroom hotel tertua di Sumut itu perlu dipertanyakan.
Baca Juga: Aqua Dwipayana, Sarjana Tertua dan Wartawan yang Hidup Kembali
Tokoh pers yang pernah menjadi wartawan Kompas sejak 19844 – 2018 itu pun langsung mencairkan suasana dengan memberikan berbagai inside ringan—suasana kelas pun hidup. Salah satu pesan penting yang ia sampaikan adalah wartawan harus banyak membaca dan menggali informasi dari berbagai sudut pandang.
"Wartawan seharusnya banyak baca, kalau wartawan sampai termakan isu (misalnya di Palestina perang agama) wah itu wartawan bodoh sekali, booodoh sekali. Nggak pernah baca dia, baca saja sejarah," kata Hendry.
Hendry sangat menekankan bahwa kekuatan tulisan wartawan itu ada pada konfirmasai dan keberimbangan. Wartawan diingatkan jangan sampai menyalahgunakan kekuatan tersebut.