Baca Juga: Padahal Cuma Pakai 3 Bahan, Kata dr Zaidul Akbar Bisa Bermanfaat untuk Mengembalikan Elektrolit
Diet intermittent fasting mudah diterapkan tanpa harus berpacu kepada pengurangan kalori terus-menerus walaupun pada akhirnya dari kebiasaan membatasi waktu makan akan mengarah kepada pengurangan kalori. manfaat intermittent fasting dalam manajemen diabetes tipe 2.
Apa itu intermittent fasting? Intermittent fasting adalah pola makan yang mengatur jendela waktu ketika makan dan puasa.
Ini bukan tentang jenis makanan yang dikonsumsi, tetapi kapan waktu memakannya. Terdapat beberapa metode intermittent fasting yang populer, yaitu: Metode 16/8 adalah berpuasa selama 16 jam setiap hari dan mengonsumsi semua makanan dalam jendela waktu 8 jam.
Metode ini sangat cocok untuk kalangan yang tidak terlalu menyukai sarapan. Puasa 5:2 dalam metode ini, seseorang yang menjalankan dapat makan secara normal selama lima hari dalam seminggu dan membatasi asupan kalori (sekitar 500-600 kalori) pada dua hari non konsekutif. Metode eat-stop-eat metode ini dilakukan dengan berpuasa selama 24 jam sekali atau dua kali seminggu.
Misalnya, seseorang yang menjalankan metode ini mulai berpuasa pada pukul 18.00 hari minggu dan berakhir pada pukul 18.00 hari senin. Puasa Omad (One Meal a Day).
Bagaimana cara melakukan intermittent fasting:
Pilih metode intermittent fasting yang sesuai dengan gaya hidup dan preferensi.
Penting untuk menjaga asupan kalori tetap seimbang dan tidak mengonsumsi lebih banyak kalori selama jendela makan.
Minum air secara berkala dan pastikan untuk tetap terhidrasi selama periode puasa dengan minum air, teh herbal, atau kopi
tanpa gula.
Perhatikan respons tubuh dengan memperhatikan kondisi tubuh. Bila merasa sangat lelah atau merasa buruk selama intermittent fasting, pertimbangkan untuk mengurangi intensitasnya atau berbicara dengan profesional Kesehatan.