Kesehatan Dalam Perspektif Suku Batak Simalungun

photo author
- Jumat, 11 Oktober 2024 | 09:06 WIB
Lia Mayang Sari Sijabat S.Kep.,Ns . (Realitasonline.id/Dok)
Lia Mayang Sari Sijabat S.Kep.,Ns . (Realitasonline.id/Dok)


Oleh: Lia Mayang Sari Sijabat S.Kep.,Ns & Dr. Siti Zahara Nasution, S.Kp., MNS (Program Studi Magister Ilmu Keperawatan USU)

Realitasonline.id | Suku simalungun merupakan salah satu suku Batak yang berada di wilayah Kabupaten Simalungun yaitu Sumatera Utara.

Secara administrasi Kabupaten Simalungun terletak di Provinsi Sumatera Utara, yang
tepatnya berada di tengah provinsi.

Secara geografis terletak di antara koordinat 2°36`- 3°18` Lintang Utara dan 98°32`-99°35` Bujur Timur dan memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut.

Baca Juga: SPBU Mulai Berlakukan Barcode Bagi Mobil Pengisian BBM Pertalite

Kediaman suku Simalungun berada diantara dua suku yaitu suku Batak Toba dan Karo. Warga asli yang tinggal di Kabupaten Simalungun kehidupan masyarakatnya masih sangat kental dengan adat istiadat suku tersebut.

Adapun kesehatan dalam suku Batak Simalungun, yang merupakan salah
satu suku di Sumatera Utara, Indonesia, mencerminkan interaksi kompleks antara
aspek fisik, sosial, budaya, dan spiritual.

Suku batak simalungun memandang bahwa kesehatan dipandang sebagai keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan jiwa. Masyarakat Simalungun juga percaya bahwa segala sesuatu di dunia ini saling terhubung.

Baca Juga: Pemilik Akun Media Sosial Dilaporkan Pendeta Nias Barat ke Polda Sumut

Mereka menghormati roh nenek moyang dan dewa-dewa yang dianggap mengatur
kehidupan. Tiga Dewa yang disebut Naibata (atas, tengah, dan bawah) menjadi
simbol penting dalam kepercayaan mereka.

Masyarakat Simalungun juga memandang kesehatan sebagai suatu kesatuan yang
melibatkan fisik, mental, dan spiritual. Mereka percaya bahwa kesehatan yang baik
dicapai melalui keseimbangan antara ketiga aspek ini.

Spiritual pada masyarakat Simalungun yang percaya pada tiga Dewa yang dikenal sebagai Naibata, yang melambangkan aspek spiritual dari kehidupan mereka.

Naibata di atas (putih), tengah (merah), dan bawah (hitam) menjadi simbol penting dalam ritual dan upacara. Kepercayaan spiritual memainkan peran penting.

Meskipun banyak masyarakat Simalungun yang kini memeluk agama Kristen, elemen-elemen kepercayaan tradisional masih tetap ada. Sekitar 65% dari mereka adalah Kristen, sementara 34% menganut Islam, dan sebagian kecil masih mempraktikkan kepercayaan asli.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB

Terpopuler

X