Asfi Zahra Siswi MAN 2 Model Medan Anak Buruh Harian Lulus SNBP Kedokteran USU, di MAN Tempuh Pendidikan Cuma 2 Tahun

photo author
- Sabtu, 12 April 2025 | 20:57 WIB
Siswi MAN 2 Model Medan, anak buruh harian yang menempuh hanya 2 tahun belajar lulus SNPB 2025 di Fakultas Kedokteran USU. (Realitasonline.id/Dok)
Siswi MAN 2 Model Medan, anak buruh harian yang menempuh hanya 2 tahun belajar lulus SNPB 2025 di Fakultas Kedokteran USU. (Realitasonline.id/Dok)

Realitasonline.id - Medan | Asfi Zahra Aljannah, seorang siswi kelas percepatan yang berhasil tamat dari MAN 2 Model Medan dengan waktu hanya 2 tahun.

Dara manis ini berhasil lulus SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) 2025 di Fakultas Kedokteran USU (Universitas Sumatera Utara).

Diterima dari Humas Data dan Informasi Kanwil Kemenag Sumut, Sabtu (12/4/2025), Asfi merupakan anak dari pasangan Jumanto dan Yanti Kesuma.

Baca Juga: Diduga Usai Ditelantarkan di Bandara Changi Singapura, Jemaah Umroh Asal Padanglawas Sumatera Utara di Batalkan Berangkat ke Tanah Suci

Jumanto adalah seorang buruh harian sebagai kurir pengantar barang di salah satu perusahaan swasta di Kota Medan. Saat ini Asfi dan orang tuanya berdomisili di Jalan Bilal Ujung Gang Naroda No 61 Medan.

Walaupun anak seorang buruh harian ternyata tidak menyurutkan niat dan kesungguhannya dalam belajar.

Asfi ternyata memiliki talenta dalam bahasa Jerman, dimana dia pernah meraih juara 1 Bahasa Jerman di Unimed dalam bidang Marchen. Tidak hanya itu Asfi bahkan memiliki kemahiran dalam membacakan acara dengan menggunakan Bahasa Jerman pada asaat event besar MAN 2 Model Medan Expo Tahun 2024.

Baca Juga: Viral Jemaah Umroh Asal Padanglawas Terlantar di Bandara Changi Singapura dan Hotel Wing Deli Serdang, Kemenag Sumut Lakukan Investigasi Travel

Asfi yang saat ini berusia 16 Tahun lahir di Kota Medan pada 15 Juli 2008, benar-benar tidak menyangka bahwa dirinya lulus kedokteran di USU.

Begitu pengumuman jalur SNBP dikeluarkan pada tgl 18 Maret yang lalu, saya langsung membuka website SNBP sembari terus berdoa, Alhamdulillah berkat rahamt Allah SWT dan doa yang dipanjatkan oleh kedua orang tua saya yang terus menerus tidak putus, akhirnya saya lulus, cerita Asfi.

Sejujurnya perasaan saya senang bercampur sedih, karena dalam hati saya, kuliah kedokteran itu bukan kuliah yang mudah dan tentunya biaya kuliahnya pasti mahal, apakah orang tua saya sanggup untuk membiayai kuliah saya, tutur Alfi saat selesai bersalam-salaman di lapangan bersama para guru di sekolahnya.

Asfi melanjutkan ternyata kedua orang tuanya merasakan kebahagiaan yang sama, karena anaknya lulus di kedokteran USU, dengan penuh semangat mereka terus memotivasi agar jangan pantang menyerah, jangan memikirkan biaya kuliah, Insya Allah, Allah pasti memberikan kemudahan dan jalan bagi siapa saja yang menuntut ilmu untuk kebaikan, katanya lagi.

Baca Juga: Kota Sekelas Medan Masih Sulit Air Bersih, Begini Respons Rico Waas

“Saya semakin yakin dengan pernyataan orang tua saya, karena saya dididik tidak hanya melalui pengetahuan akademik yang bersifat umum, orang tua saya juga membekali saya dengan pengetahuan keagamaan," ucapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB

Terpopuler

X