Tak Disangka Siswi MAN 2 Padangsidimpuan Ini Lulus ke ITB Bandung, Begini Ceritanya Hingga Bisa Lulus SNBP 2025

photo author
- Sabtu, 5 April 2025 | 10:52 WIB
Cerita Afiyah Febriyanti, siswi MAN 2 Padangsidimpuan yang tak menyangka bisa lulus SNBP 2025 ke ITB Bandung. (Realitasonline.id/Dok)
Cerita Afiyah Febriyanti, siswi MAN 2 Padangsidimpuan yang tak menyangka bisa lulus SNBP 2025 ke ITB Bandung. (Realitasonline.id/Dok)

Realitasonline.id - Padangsidimpuan | Ada kisah haru dan membanggakan dari Afiyah Febriyanti, siswi MAN 2 Padangsidimpuan yang duduk di kelas XII MIPA 1 boarding.

Anak kedua dari pasangan Atas Harahap dan Tiurma Adelina Dalimunthe ini tak disangka berhasil meraih prestasi gemilang karena mampu bersaing dan dinyatakan lulus SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) 2025 di ITB Bandung.

Siswa yang dikenal kutu buku dan penyuka rumus-rumus matematika oleh kawan-kawannya ini tergolong cerdas dan tekun dalam menggapai mimpi.

Baca Juga: Dir Samapta dan Kabid Propam Polda Sumut Tinjau Pos Pelayanan Operasi Ketupat Toba 2025 Polres Samosir

Di sela bincang-bincang, Afiyah memaparkan betapa sangat terharu, bangga dan menangis melihat pengumuman SNBP 2025 dan dinyatakan lulus di FMIPA ITB.

“Saya sama sekali tidak menyangka bakal lulus di ITB karena dari awal sudah merasa persaingannya sangat ketat dan sangat sulit karena menjadi salah satu kampus impian pelajar se-Indonesia,” papar Afiyah, seperti disampaikan Humas Data dan Informasi Kanwil Kemenag Sumut, Sabtu (5/4/2025).

Sejak duduk di kelas sepuluh Madrasah Aliyah, Afiyah memiliki cita-cita untuk menjadi seorang profesional dalam bidang analis data.

“Saya punya mimpi menjadi analis data karena saya merasa terinspirasi dari beberapa film ilmiah. Untuk mewujudkan cita-cita ini, saya harus bekerja keras untuk mewujudkannya. Sejak duduk di kelas sepuluh, saya sudah aktif di dalam kegiatan ekstrakulikuler olimpiade matematika di MAN 2 Padangsidimpuan,” ucapnya.

Baca Juga: Alamak! Ternyata Kapal Penyebrangan Penumpang di Pelabuhan PT ASDP Ajibata Toba Banyak Tak Punya IZIN

Afiyah bekerja keras belajar dasar olimpiade matematika bersama guru-guru hebat di madrasah tercinta. Siang malam, ia terus-menerus berlatih menyelesaikan soal-soal rumit dan menantang di sekolah dan di asrama bersama rekan-rekan kelas boarding.

Alhamdulillah, perjuangannya baru berbuah manis saat saya duduk di kelas sebelas.

“Dari semua kegagalan di kelas sepuluh, saya berhasil meraih medali perunggu pertama dalam salah satu lomba di olimpiade matematika. Alhamdulillah, prestasi olimpiade dan bidang lainnya terus berlanjut dan bertambah seiring waktu berjalan di kelas dua belas hingga semester akhir," ungkap penyuka film ilmiah dan musik ini.

Puncaknya, saat saya dinyatakan lolos di Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Kabupaten/Kota dan lanjut ke OSN tingkat Provinsi Sumatera Utara tahun 2024, tuturnya lagi.

Pada kurun waktu 2024 dan 2025, Afiyah bersama tim riset madrasah berhasil meraih 2 medali perak pada even yang berbeda dalam ajang Lomba Karya TuIis Ilmiah (LKTI) tingkat internasional.

Lomba pertama diselenggarakan oleh Indonesia Young Scientist Association (IYSA) bekerjasama dengan IPB dan even kedua World Youth Invention and Innovation Award (WYIIA) yang diikuti oleh 16 negara dengan total 549 peserta.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X