Realitasonline.id - Medan | Asfi Zahra Aljannah, seorang siswi kelas percepatan yang berhasil tamat dari MAN 2 Model Medan dengan waktu hanya 2 tahun.
Dara manis ini berhasil lulus SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) 2025 di Fakultas Kedokteran USU (Universitas Sumatera Utara).
Diterima dari Humas Data dan Informasi Kanwil Kemenag Sumut, Sabtu (12/4/2025), Asfi merupakan anak dari pasangan Jumanto dan Yanti Kesuma.
Jumanto adalah seorang buruh harian sebagai kurir pengantar barang di salah satu perusahaan swasta di Kota Medan. Saat ini Asfi dan orang tuanya berdomisili di Jalan Bilal Ujung Gang Naroda No 61 Medan.
Walaupun anak seorang buruh harian ternyata tidak menyurutkan niat dan kesungguhannya dalam belajar.
Asfi ternyata memiliki talenta dalam bahasa Jerman, dimana dia pernah meraih juara 1 Bahasa Jerman di Unimed dalam bidang Marchen. Tidak hanya itu Asfi bahkan memiliki kemahiran dalam membacakan acara dengan menggunakan Bahasa Jerman pada asaat event besar MAN 2 Model Medan Expo Tahun 2024.
Asfi yang saat ini berusia 16 Tahun lahir di Kota Medan pada 15 Juli 2008, benar-benar tidak menyangka bahwa dirinya lulus kedokteran di USU.
Begitu pengumuman jalur SNBP dikeluarkan pada tgl 18 Maret yang lalu, saya langsung membuka website SNBP sembari terus berdoa, Alhamdulillah berkat rahamt Allah SWT dan doa yang dipanjatkan oleh kedua orang tua saya yang terus menerus tidak putus, akhirnya saya lulus, cerita Asfi.
Sejujurnya perasaan saya senang bercampur sedih, karena dalam hati saya, kuliah kedokteran itu bukan kuliah yang mudah dan tentunya biaya kuliahnya pasti mahal, apakah orang tua saya sanggup untuk membiayai kuliah saya, tutur Alfi saat selesai bersalam-salaman di lapangan bersama para guru di sekolahnya.
Asfi melanjutkan ternyata kedua orang tuanya merasakan kebahagiaan yang sama, karena anaknya lulus di kedokteran USU, dengan penuh semangat mereka terus memotivasi agar jangan pantang menyerah, jangan memikirkan biaya kuliah, Insya Allah, Allah pasti memberikan kemudahan dan jalan bagi siapa saja yang menuntut ilmu untuk kebaikan, katanya lagi.
Baca Juga: Kota Sekelas Medan Masih Sulit Air Bersih, Begini Respons Rico Waas
“Saya semakin yakin dengan pernyataan orang tua saya, karena saya dididik tidak hanya melalui pengetahuan akademik yang bersifat umum, orang tua saya juga membekali saya dengan pengetahuan keagamaan," ucapnya.