Realitasonline.id | Surah At Tahrim ayat 8 berisi nasehat bagi para maksiat yang bertobat sekarang. Tulisan suci mengingatkan mereka untuk tekun dalam bertobat.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْۤا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًا ۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَـكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَ نْهٰرُ ۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ ۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَ يْمَا نِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَاۤ اَ تْمِمْ لَـنَا نُوْرَنَا وَا غْفِرْ لَـنَا ۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
yaaa ayyuhallaziina aamanuu tuubuuu ilallohi taubatan nashuuhaa, 'asaa robbukum ay yukaffiro 'angkum sayyi-aatikum wa yudkhilakum jannaating tajrii ming tahtihal-an-haaru yauma laa yukhzillaahun-nabiyya wallaziina aamanuu ma'ah, nuuruhum yas'aa baina aidiihim wa bi-aimaanihim yaquuluuna robbanaaa atmim lanaa nuuronaa waghfir lanaa, innaka 'alaa kulli syai-ing qodiir
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Baca Juga: Beri Utangan Rp5 Juta, Janji Kades Simempar Jadikan Seorang Warga Jadi Kadus Ditagih
Dalam kitab Tafsir Fathul Bayan fii Maqasid Al Quran karya Siddiq Hasan Khan Al Qonuji yang dilansir dalam Furqan dijelaskan bahwa ayat tersebut mengingatkan seorang muslim yang bertaubat agar benar-benar meninggalkan dosa-dosa masa lalunya dan tidak mengulanginya lagi.
Imam Qatadah menyebut pertobatan ini jujur dan tulus. Kami juga mengucapkan bertobat dengan ikhlas.
Hasan Al-Bashri berkata: Taubat yang hakiki adalah ketika seseorang membenci dosa kesukaannya dan memohon ampun atas dosa tersebut.
Baca Juga: KPU Bersama PPK se Tapsel Laksanakan Bimtek Penggunaan SITAB Pemilu 2024
Adapun Al-Kalbi merinci seperti apa taubat nasuha.
Katanya, taubat nasuha atau taubat murni terjadi ketika seseorang bertaubat dalam hatinya, meminta ampun dengan lidahnya, berhenti melakukan dosa jasmani dan memastikan tidak berbuat dosa lagi. “Ini adalah pertobatan yang diterima,” kata Bin Jubair. Diriwayatkan oleh Nu'man bin Bashir, Umar bin Khattab pernah ditanya tentang taubat Nasuha. Dia berkata:
“(Bahwa) apabila seseorang bertobat dari suatu perbuatan buruk, maka dia tidak akan mengulanginya lagi.” Muadz meriwayatkan bahwa Umar berkata: “Setelah ini tidak perlu bertaubat.”