Seperti halnya kalau ada yang kuat dengan yang lemah. Maka yang kuat dipakai lemah ditinggalkan, diambil yang paling sahih.
Jadi, hadis yang menyebutkan bapak ibu nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam di neraka adalah hadis shahih.
Tapi, bertentangan dengan Al-Qur'an yang sudah sangat jelas.
"Maka hadisnya ditinggalkan walaupun hadisnya sahih," ujar Buya Yahya.
Baca Juga: BRI Liga 1: Barito Putra Imbang Lawan Rans Nusantara
"Sungguh Allah tidak akan menyiksa sampai datang satu utusan," jelas Buya Yahya.
Lebih lanjut, Buya Yahya sangat kecewa jika ada orang yang tega membahas bapak ibu nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.
Padahal Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sudah mengajarkan tentang adab.
Abu Jahal itu kafir. Ahli neraka, tapi anaknya alim bernama Ikrima.
Ketika sahabat membicarakan Abu Jahal kemudian Ikrima datang, maka nabi meminta sahabat diam untuk menjaga hati Ikrima.
Nabi pun pergi sebegitunya menjaga perasaan sahabatnya.
"Lah, ini bapak ibu nabi disebut-sebut. Mana hati nuraninya. Itu Abu Jahal saja tidak boleh disebut di depan Ikrima. Padahal dia ahli neraka. Ini urusan nurani dan batin bagaimana sambung hatinya dengan Rasulullah," tutupnya. (MIF)