Realitasonline.id I Indonesia pun menjadi negara pilihan etnis Rohingya untuk menyelamatkan diri. Awalnya, warga Aceh terbuka dengan kedatangan para pengungsi. Istilah tak tahu diri memang pantas disematkan oleh para pengungsi Rohingya. Pasalnya ada perilaku buruk para pengungsi Rohingya yang membuat Masyarakat Aceh resah dan menolak pengungsi tersebut.
Pertengahan Oktober lalu, sebanyak 249 imigran tiba di Desa Pulo Pineung Meunasah Dua di Aceh. Masyarakat menolak Warga Rohingya turun ke daratan.
Namun warga di sana tetap memberikan bantuan kepada pengungsi di sana. Bantuan tersebut berupa nasi, air mineral, mie instant, dan beras. Bukannya bersyukur diberi bantuan, mereka malah membuangnya ke laut. Kapolsek Jangka Bireun, Ipda Novizal membenarkan hal tersebut.
“Tadi mereka kita bantu kita berikan mie instant, air mineral, beras, dan lainnya. Awalnya mereka menolak yang kita kasih dan beras sama Indomie dibuang ke laut, “ungkapnya.
Baca Juga: Rohingya, Muslim Minoritas Tanpa Identitas: Mengulik Sejarah Rohingya Berlabuh ke Indonesia.
Walaupun bantuan dibuang ke laut tapi warga desa tetap berbaik hati memberikan bantuan BBM kepada warga pengungsi agar kapal mereka bisa berlayar ke tempat lain. Mereka pun akhirnya meninggakan desa tersebut dan berlabuh ke desa Ulee Madon, Aceh Utara. Sayangnya, lagi-lagi para pengungsi Rohingya mengalami penolakan.
Alasannya, pengungsi Rohingya yang sebelumnya pernah terdampar di sana berprilaku buruk dan tidak mematuhi norma-norma seperti menjaga kebersihan. Serta tidak menerapkan adat istiadat dan syariat Islam. Selain itu, sejumlah pengungsi Rohingya pernah kabur dari Kamp Aceh Besar . Untungnya mereka berhasil ditangkap oleh tim Intelegen TNI.
Sebelumnya, pengungsi Rohingya yang pernah di tamping oleh UPT Dinas Dosial Landong juga berniat melarikan diri, mereka memanjat tembok agar bisa kabur. Rupanya, keinginan untuk kabur ini sudah berulang-ulang kali dilakukan oleh pengungsi.
Baca Juga: Terkait Para Pengungsi Rohingya di Aceh, Polri Akan Koordinasi Dengan UNHCR
Selain itu, pengungsi Rohingya juga ketahuan berbuat asusila. Salah satu pengungsi Rohingya berinisial RU ditangkap karena telah memperkosa anak di bawah umur di Kamp Penampungan Pidie di Aceh. Korban saat itu di ancam sebilah pisau agar perbuatan pelaku berjalan mulus.
Orangtua korban pun langsung melaporkan kejadian tersebut dan akhirnya pelaku segera ditangkap. Korban dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut karena sakit yang diderita saat buang air kecil.
Dalam laporan Polda Aceh, ada sejumlah kasus kriminal yang dilakukan oleh pengungsi Rohingya semenjak berada di Aceh dari tahun 2015 sampai tahun 2023. Salah satunya, terkait kasus perdagangan orang dan narkoba sebanyak 32 orang yang terlibat kasus kriminal. Untuk mencegah semakin meningkatnya kasus ini, polisi Aceh menghimbau warga setempat untuk ikut mengawasi pengungsi Rohingya agar tidak terjadi peningkatan kasus serupa.
Baca Juga: Soal Nasib Pengungsi Rohingya Banjiri Aceh, Mensos : BukanKewenangan Kami
Ada juga beredar unggahan video dari salah satu pengungsi Rohingya yang dibagikan nasi oleh pemerintah mengaku protes melalui bahasa tubuh. Ia memprotes karena porsi nasi yang diberikan terlalu sedikit, mereka meminta porsi yang lebih besar.***