Hampir seluruh sawah di Jawa Tengah dipaksa untuk menanam tebu.
Sebabnya bertahun-tahun rakyat kelaparan karena kehilangan makanan pokoknya yaitu nasi.
Sehingga mereka harus bertahan hidup dengan menggunakan air perasan tebu untuk memasak.
Inilah Kenapa warga Jawa Tengah lebih terbiasa dan gemar akan terasa manis.
Baca Juga: Berbicara di Depan Umum Bikin Keringat Bercucuran dan Badan gemetar, Bisa Jadi Gejala Glassophobia!
Setelah tanam paksa dicabut pun produksi gula nggak berhenti swasta Belanda dan sultan-sultan dari Keraton Solo dan Yogyakarta mengambil alih pabrik dan ladang tebu.
Hal ini bikin Keraton untung berkali-kali lipat sampai-sampai gaji yang biasa dibayar dengan tanah diganti jadi hasil ekspor gula.
Seiring waktu walaupun perselisihan masih ada pertukaran budaya tetaplah terjadi keraton yang sering menerima tamu dari Belanda lama kelamaan muncul ketertarikan akan kulinernya.
Makanannya cuman bisa kita dapetin di restoran Eropa ternyata bisa kita temuin versi lokalnya seperti songgo Buwono versi lokal dan eggs Benedict versi barat.
Contohnya selat Solo atau ini juga dikenal dengan nama bistik jawa rasanya manis gurih dengan sedikit asam dari saus mustard dan cuka.
Masakan satu ini unik banget walaupun kegiatannya kayak makanan barat cuma ada bumbu-bumbu yang bikin makanan yang ini menjadi lokal.
Bahan yang dipersiapkan:
- Daging
- Kecap