Benarkah Perceraian Picu Gangguan Mental? Yuk Simak Begini Penjelasan Lengkap dan Cara Mengatasinya

photo author
- Minggu, 19 Mei 2024 | 15:10 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

Realitasonline.id | Ya, perceraian dapat menjadi salah satu faktor pemicu gangguan mental. Perceraian merupakan peristiwa traumatis yang dapat menimbulkan berbagai macam emosi negatif, seperti kesedihan, stres, kecemasan, kemarahan, dan rasa kehilangan.

Dampak perceraian terhadap kesehatan mental:

Meningkatkan risiko depresi: Perceraian dapat meningkatkan risiko depresi hingga dua kali lipat. Depresi dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti kesedihan yang mendalam, kehilangan minat pada aktivitas yang disukai, perubahan nafsu makan dan pola tidur, serta perasaan putus asa.

Meningkatkan risiko kecemasan: Perceraian dapat meningkatkan risiko kecemasan, seperti Generalized Anxiety Disorder (GAD) dan Panic Disorder. Kecemasan dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti rasa gugup yang berlebihan, sulit berkonsentrasi, mudah marah, dan serangan panik.

Baca Juga: Yuk Jaga Kesehatan Mental Ibu! Ini Dia Cara Mengatasi Mom Shaming agar Tak Rusak Mental Ibu

Meningkatkan risiko stres pasca-trauma (PTSD): Perceraian, terutama yang disertai dengan peristiwa traumatis seperti kekerasan atau perselingkuhan, dapat meningkatkan risiko PTSD. PTSD dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti flashback, mimpi buruk, ketakutan, dan rasa terasing dari orang lain.

Meningkatkan risiko penyalahgunaan zat: Orang yang mengalami perceraian lebih berisiko untuk menyalahgunakan zat-zat terlarang sebagai cara untuk mengatasi stres dan kesedihan.

Meningkatkan risiko bunuh diri: Perceraian dapat meningkatkan risiko bunuh diri, terutama pada orang yang memiliki riwayat depresi atau penyakit mental lainnya.

Baca Juga: Yuk Kenali 4 Jenis Makanan Saat Sahur Agar Menjalankan Puasa Tidak Lemas dan Loyo

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko gangguan mental setelah perceraian:

Riwayat penyakit mental: Orang yang memiliki riwayat penyakit mental, seperti depresi atau kecemasan, lebih berisiko untuk mengalami gangguan mental setelah perceraian.

Kurangnya dukungan sosial: Orang yang tidak memiliki dukungan sosial yang kuat dari keluarga dan teman lebih berisiko untuk mengalami gangguan mental setelah perceraian.

Perceraian yang tidak bersahabat: Perceraian yang disertai dengan konflik dan permusuhan yang tinggi lebih berisiko untuk menyebabkan gangguan mental daripada perceraian yang damai.

Ketidakmampuan untuk move on: Orang yang tidak mampu move on dari perceraian dan terus menerus memikirkan masa lalu lebih berisiko untuk mengalami gangguan mental.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tri Puji Astuti

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X