Selain itu, penggunaan minyak yang bagus membuat masa expired atau kadaluarsa lebih terjaga dan tidak boros saat menggoreng. Tertarik mencoba cara memulai usaha kuliner rumahan ini?
14. Pilih pemasok bahan baku tetap
Kamu membutuhkan supplier yang mampu memberikan bahan baku berkualitas sesuai dengan apa yang diinginkan. Kamu bisa berbelanja sendiri ke pasar bila masih pemula.
Tapi bila bisnis sudah besar, kamu bisa membeli langsung ke supplier atau produsen.
Kamu akan mampu menemukan supplier yang tepat seiring berjalannya waktu dan tentunya akan semakin terpercaya karena sudah saling mengetahui kebutuhan masing-masing.
Selain itu, kamu akan diprioritaskan bila suatu saat bahan baku yang kamu butuhkan langka di pasaran.
Bila perlu, kamu bisa memiliki lebih dari satu pemasok sebagai alternatif bila pemasok yang satu tidak bisa menyediakan permintaan.
15. Miliki menu andalan
Cara memulai usaha kuliner kecil-kecilan maupun berskala besar selanjutnya yakni memiliki menu andalan.
Kamu bisa melakukan survei terlebih dahulu tentang menu yang beredar di pasar sebelum memulai usaha kuliner.
Selanjutnya pilihlah menu yang belum banyak dijual di sana guna mengurangi tingkat persaingan. Tapi pilihan menu itu harus disesuaikan dengan target pasar atau konsumen.
16. Perhatikan cita rasa hingga tampilan makanan
Cita rasa dari menu yang kamu tawarkan sangatlah penting dalam bisnis kuliner, selain urusan teknis.
Pasalnya karena cita rasalah orang memutuskan untuk datang lagi ke tempat usaha kamu.
Bila cita rasa kuliner kamu rasanya biasa aja dan lokasinya kurang strategis, kemungkinan usaha kuliner kamu tidak akan berumur panjang.
Tentu kamu harus memperhatikan kualitas rasa supaya bisnis kuliner bisa tahan lama.
Lakukan uji coba ke orang-orang terdekat untuk mengetahui menu apa yang cocok dengan idah masyarakat Indonesia.
17. Pahami tiap menu yang dijual dengan baik
Setiap penjual tentunya mengetahui menu yang dijajakannya bila konsumen bertanya tentang komposisi menu sampai besaran porsinya.