realitasonline.id - Cerita soal pesugihan di Indonesia bukan hal yang baru. Pesugihan adalah serangkaian mitos atau ritual yang dipercaya bisa digunakan untuk memperoleh kekayaan secara instan melalui jalan pintas.
Biasanya dengan bantuan entitas atau makhluk gaib. Saat melakukan ritual pesugihan, pelaku pesugihan biasanya membuat perjanjian dengan makhluk gaib.
Dalam melakukan perjanjian, tumbal atau mahar tertentu harus dipersembahkan kepada makhluk gaib sebagai pengganti atau barter untuk kekayaan yang diperoleh.
Korban tumbal pesugihan ditentukan berdasarkan permintaan sang makhluk gaib dan pelaku pesugihan harus bisa memenuhinya.
Kepercayaan mengenai pesugihan ini tidak terlepas dari masyarakat yang gemar akan hal-hal supranatural.
Selain itu, keinginan untuk memperoleh kekayaan secara instan tanpa perlu bekerja keras membuat kepercayaan terhadap praktik ini kian berkembang.
Menurut Prof. Wasino, seorang Guru Besar Sejarah Unnes, konsep pesugihan merupakan gejala baru. Konsep pesugihan baru muncul pada abad akhir 19 dan awal abad 20.
Baca Juga: Pesugihan Bulus Putih di Sendang Jimbung Klaten, Nyawa Ditukar Harta Berlimpah
Kecemburuan sosial dan ketimpangan yang terjadi di masyarakat pada saat itu menjadikan orang yang kaya secara tiba-tiba dianggap melakukan praktik pesugihan
Ternyata di Arab Saudi juga ada tempat pesugihan. Padahal, pesugihan sangat familier di Indonesia. Biasanya dilakukan dengan tujuan memperkaya diri seperti diansir dari kanal Youtube Kang Irlan.
Ntah bagaimana cerita sampai kaum musyrik percaya bahwa bagunan megah ini bisa menjadi tempat pesugihan yang sangat ampuh.
Sehingga walaupun lokasinya jauh di Arab Saudi namun banyak orang-orang dari luar Arab datang ke tempat ini hanya untuk melakukan ritual supaya cepat kaya.
Namanya Kulah Yaman, sebuah bagunan tua yang berusia 100 tahun. Tempat ini merupakan salah satu tempat terkenal di Arab Saudi, terutama bagi kaum pecinta pesugihan.