Kinerja Positif Perbankan Syari'ah 2024, 5 Arah Kebijkan yang akan Didorong OJK

photo author
- Jumat, 21 Februari 2025 | 15:32 WIB
Ilustrasi gambar logo OJK. (Realitasonline.id/Dok)
Ilustrasi gambar logo OJK. (Realitasonline.id/Dok)

Realitasonline.id - Jakarta | OJK dukung perkembangan industri perbankan syariah nasional untuk mewujudkan stabilitas sektor keuangan yang resilient dan tangguh guna mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

Perbankan syariah nasional mencatatkan kinerja yang positif pada akhir tahun 2024.
Total aset tercatat sebesar Rp980,30 triliun atau tumbuh sebesar 9,88 persen yoy
pada Desember 2024 dengan market share tercatat naik menjadi 7,72 persen
(Desember 2023: 7,44 persen).

Dari sisi intermediasi, total penyaluran pembiayaan tercatat sebesar Rp643,55 triliun
atau tumbuh 9,92 persen yoy sejalan dengan pertumbuhan industri perbankan
nasional.

Baca Juga: Tegas! Presiden Prabowo Minta Pasangan Wali Kota Medan Rico Waas dan Zakiyuddin Harahap Harus Jalankan Hal ini

Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun sebesar Rp753,60 triliun atau tumbuh sekitar 10 persen yoy, jauh di atas pertumbuhan industri perbankan nasional yang berada dalam kisaran 4-5 persen.

Adapun pembiayaan yang disalurkan dominan untuk sektor perumahan (KPR)
dengan proporsi sekitar 23 persen. Sedangkan penyaluran pembiayaan UMKM,
mencapai sekitar 16-17 persen dari total pembiayaan.

Tingkat permodalan bank syariah tetap kuat didukung dengan likuiditas yang
memadai.

Tingkat Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat sebesar 25,4 persen dan berada di atas ketentuan. Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 154,52 persen dan 32,09
persen serta masih di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10
persen.

Baca Juga: Bupati/Wakil Bupati Labusel Periode 2025-2030 Resmi Dilantik Presiden RI.

Kualitas pembiayaan tetap terjaga dengan rasio NPF Gross berada di level 2,12 persen dan NPF Nett sebesar 0,79 persen. Tingkat profitabilitas tetap tumbuh, dengan indikator Return-On-Asset (ROA) sebesar 2,04 persen.

Hal ini menunjukkan akselerasi bisnis perbankan syariah tetap kuat di tengah dinamika perekonomian domestik dan global.

OJK terus mendukung akselerasi industri perbankan syariah nasional melalui
implementasi Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah (RP3SI)
2023-2027.

Sebagai salah satu bentuk implementasi roadmap tersebut, OJK melaksanakan pertemuan tahunan perbankan syariah di tahun 2024.

Pada kesempatan tersebut diluncurkan berbagai pedoman untuk memperkuat keunikan produk syariah, yaitu Pedoman Produk Pembiayaan Mudarabah, Pedoman Implementasi Shariah Restricted Investment Account (SRIA) dengan Akad Mudharabah Muqayyadah, dan Pedoman Implementasi Cash Waqf Linked Deposit (CWLD).

Di tahun 2025, terdapat lima arah kebijakan yang akan didorong OJK guna
meningkatkan economic of scale sekaligus keunikan model bisnis industri perbankan
syariah agar mampu bersaing di tingkat nasional dan global.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X