Realitasonline.id - Jakarta | OJK, Bank Indonesia dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menggelar perayaan Hari Kartini dengan kegiatan Edukasi Keuangan bagi perempuan Pekerja Migran Indonesia.
Kegiatan edukasi bertema “Perempuan Berdaya dan Cerdas Finansial Menyongsong Masa Depan Sejahtera” ini diikuti oleh sekitar 1.000 pekerja migran
Indonesia (PMI).
Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan RI Jakarta, Senin, dihadiri Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti dan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi.
Baca Juga: Tiga Bengkel Vespa di Palembang Ini Bikin Skuter Lawas Kinclong Lagi, Nomor Satu Banyak Fansnya!
Acara digelar untuk meningkatkan literasi keuangan bagi kaum perempuan khususnya bagi para perempuan pekerja migran dari Indonesia agar pandai dalam melakukan pengelolaan keuangan dan terhindar dari berbagai tawaran kejahatan atau penipuan keuangan.
Dalam kesempatan itu Menteri Abdul Kadir Karding berpesan kepada para PMI
untuk memanfaatkan kegiatan edukasi keuangan ini untuk memahami berbagai
tips pengelolaan keuangan dan memilih transaksi serta investasi keuangan yang
tepat sehingga hasil kerja di luar negeri bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan
keluarga.
Berdasarkan data KP2MI/BP2MI dalam kurun waktu lima tahun terakhir
(2021-2025), sebanyak 66,3 persen atau 624.908 orang PMI di berbagai negara
penempatan adalah perempuan.
Baca Juga: Tukang Vespa di Medan Ini Bisa Bikin Motor Tua Kinclong Lagi, yang Ketiga Bikin Kaget!
“Kegiatan edukasi keuangan ini menjadi sangat strategis, sebagai upaya membekali para Pekerja Migran agar dapat mengelola penghasilan dengan bijak dan produktif,” katanya.
KP2MI selain fokus pada peningkatan kualitas pelindungan serta peningkatan kualitas tenaga kerja migran Indonesia, juga fokus pada peningkatan literasi keuangan pekerja migran.
“Tidak hanya berkaitan dengan kemampuan mengatur keuangan pribadi, tetapi juga
menjadi benteng perlindungan dari berbagai risiko keuangan yang dapat
merugikan,” katanya.
Deputi Gubernur Senior Destry menegaskan peran penting PMI sebagai salah satu
pilar penting dalam menggerakkan perekonomian, baik melalui kontribusi langsung
di luar negeri maupun melalui remitansi yang mereka kirimkan ke tanah air.
Baca Juga: Warga Mengadu Jalan Rusak dan Tanah Amblas di Pasar Induk Lau Cih Medan Tuntungan
Remitansi tersebut tidak hanya berdampak pada peningkatan kesejahteraan
keluarga di daerah asal, tetapi juga memberikan pengaruh signifikan terhadap
ketahanan eksternal dan stabilitas neraca pembayaran negara.
Destry jugamenekankan pentingnya kewaspadaan terhadap risiko penipuan digital para PMI terutama di tengah kemudahan transaksi keuangan di era digital saat ini.