"Karena pada saat masuk toilet harus berdoa memohon lindungan kepada Allah dari godaan setan yang ada di tempat yang buruk. Kemudian, ketika keluar hendaklah beristighfar memohon ampunan," terangnya.
Baca Juga: Warga Malaysia Jadi Korban Penipuan, 3 Pelakunya Diringkus Polrestabes Medan
Sebagaimana alasan di atas, bahwa Ustaz Adi Hidayat juga menyatakan bahwa lebih baik kalau wudu itu terpisah dengan toilet.
Sehingga, hal-hal yang mengiringi doa bisa dilakukan.
Dengan demikian, bagaimana menurut Ustaz Adi Hidayat mengenai lahan rumah yang terbatas dalam membuat tempat wudu terpisah dengan toilet?
"Bila memang keadaannya tak memungkinkan dan hanya ada itu maka tidak masalah. Karena, kaidahnya mengatakan kondisi yang mendesak membolehkan," ungkapnya.
Baca Juga: Grib Sumut dan Yayasan Zulkifli Nasution Al Amin Gelar Baksos Di Kota Medan
Ditambah lagi, tidak ada larangan tertentu ketika wudu di dalam toilet. Tetapi, sifatnya tidak terlarang malah disukai karena makruh.
"Jadi, berdoa sebelum dan sesudah wudu di lafalkan di luar toilet," tambahnya.
Terkait hal tersebut, Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah menuturkan hadis yang tercantum di Sunan Abu Dawud nomor 1367.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa beliau menyampaikan cerita Nabi Muhammad ketika berada di kediaman Sayyidah Maimunah.
Baca Juga: KPU Serdang Bedagai Tetapkan DCS Bacaleg 534 Orang, 2 Parpol Gagal
Pada malam harinya, beliau bangun dan bangkit dari tidurnya. Kemudian, duduk menghilangkan bekas ngantuk setelah itu beliau pergi ke tempat tertutup.
Ini hal yang tidak bisa disebutkan tempat tertutupnya seperti apa tapi yang pastinya dalam keadaan wudhu.
Keterangan tentang seputar wudhu, nabi bangkit di malam hari disertakan dengan janabat. Maksudnya, kondisi tertentu mandi dalam mandi itu adalah proses wudhu.