Realitasonline.id I Seperti diketahui bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah memfasilitasi satu momen debat calon presiden (capres) dalam satu agenda debat yang berlangsung Selasa (12/12/2023) Kemarin.
Debat capres yang berlangsung selama 120 menit itu berjalan lancar meskipun menimbulkan beragam tensi dari ketiganya. Terkait debat yang berlangsung kemarin, dikutip Realitasonline.id I dari Adi Hidayat Official menyampaikan, pertama sekali rakyat Indonesia harus bersyukur kepada Allah SWT karena telah memiliki presiden dan calon presiden untuk periode 2024-2029.
Dalam situasi apapun, ini adalah anugerah yang diberikan Allah Swt kepada kita untuk kita besyukur kepada Allah SWT untuk semua kandidat yang telah ditampilkan, baik melalui proses politik maupun aspek lainnya.
UAH mendoakan supaya ketiga capres yaitu Bapak Anies Rasyid Baswedan nomor urut 1, Bapak Prabowo Subianto nomor urut 2, dan Bapak Ganjar Pranowo nomor urut 3 seluruhnya diberikan kesehatan paripurna oleh Allah Swt dalam segala aktivitas untuk menampilkan gagasan.
Begitu juga untuk masyarakat dan bangsa ke depannya seluruhnya tanpa terkecuali juga diberikan kesehatan paripurna hingga masa pemilihan.
Kedua, sambung Ustadz Adi Hidayat, setelah melihat hasil debat di KPU beberapa hari lalu, ada beberapa hal yang tentunya bisa disaksikan bersama merupakan hal yang lumrah terjadi perbedaan pandangan di antara seluruh peserta yang menyaksikan.
-Baca Juga: KPU Padangsidimpuan Ajak Semua Elemen Sukseskan Pemilu 2024
Tentunya, harap UAH, materi-materi yang ditampilkan calon presiden ini dalam sesi debat diharapkan lebih banyak memberikan informasi maupun gagasan dalam konteks membangun dan mencerahkan serta membawa Indonesia dalam suasana yang lebih maju. Selain itu, sambungnya, harus dapat memperbaiki dan bersaing secara gobal untuk memperbaiki persoalan yang ada di dalam negeri.
“Saya secara pribadi melihat bahwa sebetulnya sah-sah saja dalam suasana debat memperlihatkan kemampuan retorika atau juga berharap dapat unggul atau melemahkan lawan debat itu sah-sah sja,” komentar UAH.
Namun yang dihadapi sekarang ini lebih kepada memerlukan sosok pemimpin yang tangguh dengan gagasan positif agar bisa memahami konteks negeri ini sehingga bisa memahami citra kekinian. Dia bisa membuat lanscape Indonesia ke depan seperti apa.
Selain itu, saran UAH untuk ke depannya, fokus calon presiden untuk debat ketiga harus lebih banyak menampilkan gagasan mulia yang banyak didengar. “Karena yang lebih penting iu bukan siapa yang unggul, siapa yang naik atau turun, siapa yang terangkat dan siapa yang jatuh. Bukan seperti itu yang kita inginkan,” ucapnya.
Baca Juga: KPU Rancang Aturan Baru Cuti Capres dan Wapres yang Ikut Bertarung di Pilpres 2024
Lebih lanjut UAH menambahkan, yang diharapkan dalam setiap calon yang di dengar adalah gagasan atau dokumentasi dalam memetakkan masalah kebangsaan yang besar atau mungkin dari skala mikro sampai makro, pembahasan persoalan pemerintah, hukum dan HAM, demokrasi, kebijakan publik, sampai korupsi yang bisa di diskusikan bersama.