Realitasonline.id | Broken home atau keluarga yang tidak harmonis dapat memberikan dampak signifikan pada psikologis anak. Berikut beberapa dampaknya:
Dampak Emosional:
Kesedihan dan Kekecewaan: Anak mungkin merasa sedih, kecewa, dan marah atas perpecahan orang tuanya.
Ketakutan dan Ketidakpastian: Anak mungkin merasa takut akan masa depan dan tidak yakin tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.
Baca Juga: Ini yang Harus Kamu Tahu! Tanam Cabe Tanpa Ribet: Tips Gampang Buat Kebun Makin Sehat
Perasaan Bersalah: Anak mungkin merasa bersalah atas perpecahan orang tuanya dan berpikir bahwa mereka adalah penyebabnya.
Rendahnya Rasa Percaya Diri: Anak mungkin merasa rendah diri dan tidak berharga karena mereka berasal dari keluarga yang broken home.
Kesulitan Mempercayai Orang Lain: Anak mungkin merasa sulit untuk mempercayai orang lain karena mereka telah melihat orang tua mereka saling menyakiti.
Baca Juga: Apa Iya Makan Durian saat Hamil Berbahaya? Yuk Simak Begini Penjelasan dan Faktanya
Dampak Perilaku:
- Agresivitas: Anak mungkin menjadi agresif dan mudah marah karena mereka frustrasi dan tidak tahu bagaimana mengekspresikan perasaan mereka.
- Penarikan Diri: Anak mungkin menarik diri dari teman dan keluarga dan lebih memilih untuk menyendiri.
- Prestasi Akademik Menurun: Anak mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi di sekolah dan prestasinya menurun.
- Perilaku Berisiko: Anak mungkin terlibat dalam perilaku berisiko seperti penyalahgunaan obat-obatan, seks pranikah, dan kenakalan remaja.
Dampak Sosial:
- Kesulitan Bersosialisasi: Anak mungkin merasa sulit untuk bersosialisasi dengan teman sebaya mereka karena mereka merasa malu atau berbeda.
- Kesulitan Mempertahankan Hubungan: Anak mungkin merasa sulit untuk mempertahankan hubungan dengan teman dan keluarga karena mereka tidak percaya diri atau takut ditinggalkan.
- Persepsi Negatif tentang Pernikahan: Anak mungkin memiliki persepsi negatif tentang pernikahan dan tidak ingin menikah di masa depan.
Dampak Jangka Panjang: