Realitasonline.id | Balapan Formula 1 di Bulan akan jadi tontonan luar biasa dengan tantangan unik, mulai dari gravitasi rendah hingga desain mobil yang harus diubah.
Tanpa atmosfer, aerodinamika mobil harus dirancang ulang. Sayap besar dan downforce konvensional tidak akan berfungsi seperti di Bumi.
Ban biasa tidak cocok untuk permukaan berbatu dan berdebu Bulan. Teknologi ban berbasis kawat logam seperti rover NASA bisa jadi solusinya.
Baca Juga: Mesin V12 vs Mesin Elektrik: Jika Keduanya Bisa ‘Berbicara,’ Apa yang Akan Mereka Debatkan?
Trek di Bulan bisa dibuat datar dengan material buatan atau memanfaatkan lanskap alami penuh kawah untuk menambah tantangan balapan.
Pit stop akan berubah drastis. Mekanik harus memakai baju antariksa, atau mungkin robot otomatis akan mengganti ban dan mengisi daya mobil.
Mesin bensin tak bisa digunakan karena tidak ada oksigen. Mobil mungkin memakai tenaga listrik atau teknologi berbasis fusi nuklir.
Baca Juga: Mobil yang Bisa ‘Ngobrol’ dengan Pemiliknya: Akankah Masa Depan Otomotif Mirip Film Sci-Fi?
Komunikasi pembalap dan tim akan terganggu oleh jeda sinyal dari Bulan ke Bumi, yang bisa mengubah strategi balapan secara signifikan.
Keamanan pembalap jadi prioritas utama. Sistem baru seperti medan gaya mungkin diperlukan untuk mencegah mobil terlempar ke luar angkasa.
Penonton bisa menyaksikan dari kubah transparan berisi oksigen atau menonton siaran langsung dengan teknologi hologram di Bumi.
Baca Juga: Bagaimana Jika Jalan Raya Terbuat dari Panel Surya dan Bisa Memperbaiki Diri Sendiri?
Jika balapan di Bulan sukses, bukan mustahil Formula 1 masa depan akan digelar di Mars atau bahkan trek mengorbit di luar angkasa (EF).
