Realitasonline.id | Konsep mobil berbahan bakar air telah lama menjadi impian, namun masih menghadapi tantangan teknologi dan efisiensi.
Teknologi ini bekerja dengan cara memisahkan hidrogen dari air melalui proses elektrolisis untuk menghasilkan energi.
Hidrogen yang dihasilkan kemudian digunakan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin atau sel bahan bakar.
Baca Juga: Ban Pintar: Bisa Beradaptasi dengan Segala Jenis Jalan
Beberapa perusahaan otomotif mulai melakukan penelitian untuk mengembangkan sistem ini dengan biaya lebih efisien.
Keuntungan utamanya adalah emisi nol, karena satu-satunya hasil pembakaran adalah uap air yang ramah lingkungan.
Tantangan utama adalah kebutuhan energi tinggi untuk proses elektrolisis, yang membuat efisiensi masih rendah.
Baca Juga: Tren Mobil Bekas 2025, Mana Model dan Merek Terbaik yang Paling Diminati di Pasaran?
Infrastruktur pengisian hidrogen juga masih terbatas dibandingkan dengan stasiun pengisian bahan bakar konvensional.
Beberapa paten teknologi telah dikembangkan, tetapi belum ada yang siap diproduksi massal dalam waktu dekat.
Jika dikembangkan lebih lanjut, mobil berbahan bakar air bisa menjadi solusi energi bersih bagi transportasi masa depan.
Baca Juga: Kenali Jenis Sparepart Mobil, Apa itu OEM, Aftermarket, dan KW, Mana yang Terbaik?
Perlu dukungan dari industri dan pemerintah untuk mempercepat adopsi teknologi ini di dunia otomotif (EF).