Baterai Solid-State, Game Changer Industri EV atau Sekadar Hype?

photo author
- Sabtu, 23 Agustus 2025 | 11:40 WIB
Baterai Mobil LIstrik (Realitasonline/Wuling.id)
Baterai Mobil LIstrik (Realitasonline/Wuling.id)



Realitasonline.id - Industri mobil listrik (EV) terus berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu topik yang paling banyak dibicarakan adalah baterai solid-state, yang digadang-gadang sebagai teknologi masa depan pengganti baterai lithium-ion konvensional.

Banyak yang menyebutnya sebagai game changer dalam industri otomotif, namun tidak sedikit juga yang meragukan apakah teknologi ini benar-benar siap digunakan secara massal. Lantas, apakah baterai solid-state memang revolusioner, atau sekadar hype belaka?

1. Apa Itu Baterai Solid-State?

Baterai solid-state menggunakan elektrolit padat sebagai pengganti elektrolit cair atau gel yang digunakan dalam baterai lithium-ion tradisional. Teknologi ini menjanjikan keunggulan dalam hal kepadatan energi, kecepatan pengisian, serta tingkat keamanan yang lebih tinggi.

Baca Juga: Fitur Mobil yang Paling Dicari Konsumen 2025: Dari ADAS hingga Panoramic Display

Dengan desain yang lebih kompak, baterai solid-state diprediksi mampu memberikan jarak tempuh lebih jauh bagi mobil listrik serta mempersingkat waktu pengisian hanya dalam hitungan menit.

2. Keunggulan Dibanding Baterai Konvensional

- Kepadatan Energi Lebih Tinggi
Solid-state diklaim mampu menyimpan energi hingga dua kali lipat dibanding baterai lithium-ion biasa. Artinya, mobil listrik bisa menempuh jarak lebih panjang tanpa perlu memperbesar ukuran baterai.

- Pengisian Daya Lebih Cepat
Karena resistansi internal lebih rendah, baterai solid-state berpotensi mendukung fast charging dengan waktu yang jauh lebih singkat.

- Keamanan Lebih Baik
Salah satu kelemahan baterai konvensional adalah risiko kebakaran akibat kebocoran elektrolit cair. Dengan material padat, risiko ini bisa diminimalkan secara signifikan.

- Umur Pakai Lebih Panjang
Solid-state diklaim lebih tahan terhadap degradasi, sehingga dapat bertahan lebih lama meski sering digunakan dalam siklus pengisian cepat.

Baca Juga: Mobil Listrik Murah di Indonesia: Mitos atau Segera Jadi Nyata?

3. Tantangan dalam Implementasi

Meski memiliki potensi besar, baterai solid-state masih menghadapi sejumlah hambatan.

- Biaya Produksi Tinggi: Material dan proses manufakturnya masih jauh lebih mahal dibanding baterai konvensional.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X