- Kecepatan Tinggi di Jalan Basah
Semakin cepat motor melaju, semakin sedikit waktu ban untuk “memecah” genangan air. Akibatnya, ban mudah kehilangan kontak dengan permukaan jalan.
- Kondisi Ban yang Tidak Prima
Ban yang sudah gundul atau alurnya tipis akan sulit membuang air ke samping. Hal ini memperbesar risiko aquaplaning.
- Jalan dengan Genangan Air
Jalanan yang tidak rata atau sering tergenang menjadi lokasi rawan aquaplaning. Semakin dalam genangan, semakin besar kemungkinan ban terangkat oleh lapisan air.
Baca Juga: Panduan Servis Berkala Motor Matic: Komponen Penting yang Wajib Dicek
- Tekanan Ban yang Tidak Sesuai
Ban dengan tekanan terlalu rendah atau terlalu tinggi tidak mampu bekerja optimal saat melewati jalan basah.
3. Bahaya Aquaplaning bagi Pengendara Motor
Aquaplaning bisa terjadi mendadak dan tanpa peringatan. Begitu ban kehilangan cengkeraman, motor akan terasa melayang atau tergelincir. Jika pengendara panik dan melakukan pengereman mendadak, risiko jatuh akan semakin besar.
Bahaya utamanya antara lain:
- Motor sulit dikendalikan.
- Risiko tergelincir meningkat tajam.
- Bisa menyebabkan tabrakan dengan kendaraan lain.
- Membahayakan pengendara serta pengguna jalan di sekitarnya.
Baca Juga: Turbocharger Elektrik Mulai Populer, Gabungan Kecepatan Instan dan Efisiensi Mesin Masa Depan
4. Cara Menghindari Aquaplaning Saat Naik Motor
Meski berbahaya, aquaplaning bisa dihindari dengan persiapan dan gaya berkendara yang tepat. Berikut tips yang bisa Anda terapkan:
- Kurangi Kecepatan Saat Hujan
Kecepatan tinggi adalah musuh utama saat jalan basah. Berkendaralah dengan kecepatan stabil dan lebih rendah dari biasanya. Hal ini memberi waktu lebih bagi ban untuk menyalurkan air.
- Pastikan Kondisi Ban dalam Keadaan Baik
Rutin periksa kedalaman alur ban. Idealnya, ban motor masih memiliki alur yang cukup dalam untuk membuang air ke samping. Jangan menunda mengganti ban jika sudah gundul.
Baca Juga: Twin-Turbo: Rahasia di Balik Tenaga Ganda Mobil Sport Modern yang Bikin Ketagihan