2. Terlambat Ganti Oli Mesin
Oli berfungsi melumasi komponen mesin agar tidak cepat aus. Banyak pengguna motor matic menunda ganti oli karena merasa mesin masih halus. Ini adalah kesalahan fatal.
Baca Juga: Panduan Pemilik Motor Listrik Pemula: Pengecekan Baterai, Pengisian, dan Software Update
Idealnya, oli mesin diganti setiap 2.000–3.000 km atau setiap 2 bulan sekali jika motor digunakan intens.
Menunda ganti oli bisa menyebabkan overheat, aus pada piston dan noken as, hingga membuat mesin "ngempos".
3. Mengabaikan Ganti Oli Gardan
Motor matic punya dua jenis oli: oli mesin dan oli gardan (gear oil). Banyak pengguna lupa mengganti oli gardan karena kurang paham fungsinya. Oli gardan melumasi bagian penggerak roda belakang agar tidak aus dan berisik.
Baca Juga: Cara Merawat Motor Listrik Agar Performa Tetap Optimal dan Baterai Awet
Gantilah oli gardan setiap 8.000–10.000 km atau setiap dua kali ganti oli mesin. Oli gardan yang kotor bisa membuat motor terdengar kasar saat jalan.
4. Menggunakan Oli yang Tidak Sesuai Spesifikasi
Tidak semua oli cocok untuk motor matic. Menggunakan oli mobil, oli motor sport, atau oli terlalu kental bisa membuat kinerja mesin terganggu.
Selalu gunakan oli dengan kekentalan dan spesifikasi sesuai rekomendasi pabrikan (biasanya SAE 10W-30 atau 10W-40 untuk motor matic harian). Pemilihan oli yang tepat membuat mesin lebih awet dan hemat bahan bakar.
Baca Juga: Twin-Turbo vs Single Turbo: Mana yang Lebih Efisien dan Bertenaga di Jalanan Modern?
5. Menunggu Motor Rusak Baru Diservis
Banyak pemilik motor baru ke bengkel setelah motor menunjukkan tanda-tanda kerusakan, seperti suara kasar, tarikan berat, atau mesin susah hidup.
Padahal, servis berkala adalah pencegahan.