Realitasonline.id | Dalam satu dekade terakhir, wajah industri otomotif dunia berubah drastis. Jika dulu merek-merek asal Jepang, Eropa, dan Amerika mendominasi, kini muncul kekuatan baru dari Timur mobil China. Produsen seperti Chery, BYD, dan
Geely berhasil menembus pasar internasional dengan strategi berbeda bukan hanya mengandalkan harga murah, melainkan dengan inovasi desain, teknologi canggih, dan integrasi kecerdasan buatan (AI) yang semakin mengesankan.
Fokus pada inovasi mobil China kini menjadi kunci utama kesuksesan mereka, dan Chery menjadi salah satu contoh paling menonjol.
Baca Juga: Mobil SUV Jadi Andalan: Mengapa Chery Fokus di Segmen Ini?
1. Dari Imitasi ke Inovasi: Perubahan Paradigma Otomotif China
Dulu, mobil asal China sering diasosiasikan dengan produk murah atau meniru desain merek lain. Namun, situasi itu kini berbalik 180 derajat. Dalam lima tahun terakhir, pabrikan seperti Chery Automobile menunjukkan bahwa mereka mampu menciptakan identitas desain sendiri yang berkelas global.
Desain futuristik yang agresif pada model seperti Chery Omoda 5 menjadi bukti nyata transformasi ini. Mobil tersebut tampil dengan grille parametric design, lampu LED tipis bertingkat, dan siluet bodi aerodinamis yang memancarkan kesan premium.
Kombinasi antara gaya Eropa dan sentuhan modern khas Asia membuat Omoda dan lini Tiggo mampu bersaing langsung dengan SUV Jepang maupun Korea di pasar global. Chery bahkan menggandeng studio desain internasional dan mempekerjakan desainer yang pernah bekerja di Jaguar-Land Rover serta General Motors. Hasilnya, desain otomotif modern buatan China kini menjadi sorotan, bukan ejekan.
Baca Juga: Chery vs Brand Jepang: Apakah Dominasi Jepang di Pasar otomotif Asia Mulai Terancam?
2. Teknologi Chery dan Revolusi Digital di Kabin
Selain desain, teknologi Chery juga berkembang pesat. Mobil-mobil terbaru mereka tidak hanya fokus pada performa, tetapi juga pengalaman pengguna (user experience).
Setiap model kini dibekali dual digital screen, AI voice assistant, serta sistem konektivitas pintar berbasis Internet of Vehicles (IoV). Fitur ini memungkinkan pengguna mengontrol AC, navigasi, musik, bahkan jendela mobil hanya dengan perintah suara berbahasa natural.
Bahkan beberapa model terbaru telah mengintegrasikan AI generatif untuk mempelajari kebiasaan pengemudi, menyesuaikan suhu kabin, hingga memberikan rekomendasi rute hemat energi.
Baca Juga: Pasar Ekspor Jadi Kunci Strategi Cerdas Chery Menaklukkan Eropa dan Asia Tenggara
Teknologi seperti ini menempatkan Chery sejajar dengan produsen premium seperti Mercedes-Benz atau Tesla dalam hal kecerdasan buatan. Di sisi lain, fitur keselamatan aktif seperti ADAS (Advanced Driver Assistance System) mencakup adaptive cruise control, lane-keep assist, dan emergency braking menjadi standar di banyak model Chery, bahkan di segmen menengah. Ini menunjukkan bagaimana produsen China kini berani memberikan fitur berteknologi tinggi dengan harga kompetitif.
3. Fokus pada Elektrifikasi dan Efisiensi
Tren elektrifikasi global juga tidak luput dari perhatian Chery. Melalui seri Omoda E5, Tiggo 8 Pro e+, dan model EV lainnya, Chery menunjukkan komitmen penuh terhadap mobilitas hijau.
Teknologi baterai mereka kini mampu mencapai jarak tempuh hingga lebih dari 400 kilometer sekali pengisian, sementara sistem pengisian cepatnya memungkinkan baterai terisi 80% hanya dalam waktu kurang dari 40 menit.
Baca Juga: Chery dan Dominasi Mobil Listrik: Sinyal Perubahan Arah Industri Otomotif Global?
Selain itu, Chery juga mengembangkan teknologi hybrid cerdas (PHEV) yang dapat menyesuaikan penggunaan bahan bakar dan tenaga listrik secara otomatis sesuai kondisi jalan. Inovasi ini menjawab kebutuhan konsumen yang ingin beralih ke kendaraan ramah lingkungan tanpa kehilangan performa.
4. AI dan Big Data: Otak di Balik Mobil Modern
Salah satu langkah besar Chery adalah integrasi AI dan big data dalam proses desain serta purna jual. Melalui sistem terhubung ke cloud, mobil Chery dapat mengirimkan data performa, kebiasaan berkendara, hingga status baterai ke pusat analitik.
