Realitasonline.id | ban konvensional dengan udara memberikan kenyamanan berkendara karena mampu meredam getaran dan menyesuaikan tekanan sesuai beban.
ban tanpa udara menggunakan struktur fleksibel yang tidak perlu diisi angin, menghilangkan risiko bocor atau pecah akibat tekanan berlebih.
Keunggulan utama ban tanpa udara adalah ketahanan terhadap kebocoran dan minim perawatan, menjadikannya lebih praktis bagi pengemudi.
Baca Juga: Kendaraan Hidrogen vs Listrik: Mana yang Lebih Ramah Lingkungan?
Ban udara masih lebih unggul dalam kenyamanan karena fleksibilitasnya dalam menyerap guncangan lebih baik dibandingkan ban tanpa udara.
Ban tanpa udara memiliki desain unik dengan pola sarang lebah atau jari-jari fleksibel yang memberikan ketahanan lebih baik terhadap deformasi.
Beberapa produsen otomotif seperti Michelin dan Bridgestone mulai mengembangkan ban tanpa udara untuk kendaraan masa depan.
Baca Juga: Teknologi Nano dalam Pelumas Mesin: Masa Depan Efisiensi Berkendara
Kelemahan ban tanpa udara saat ini adalah biaya produksi yang lebih tinggi dan keterbatasan dalam performa di kecepatan tinggi.
Ban udara masih menjadi pilihan utama untuk kendaraan pribadi, sedangkan ban tanpa udara lebih banyak digunakan untuk kendaraan militer dan industri.
Seiring perkembangan teknologi, ban tanpa udara berpotensi menjadi standar baru di dunia otomotif untuk kenyamanan dan efisiensi yang lebih baik (EF).