Realitasonline.id | Recall Suzuki Gixxer 250SF sempat ramai di India, namun di Indonesia justru tak banyak pembicaraan berarti di kalangan bikers.
Salah satu alasan WNI kurang tertarik adalah karena Gixxer 250SF bukan motor yang populer sejak awal masuk pasar lokal.
Segmentasi Motor sport fairing di Indonesia sudah dikuasai Honda CBR dan Yamaha R25, sehingga Gixxer sulit bersaing.
Baca Juga: Garam Beryodium untuk Pencegahan GAKY, Program Nasional yang Harus Didukung
Harga yang ditawarkan Gixxer 250SF kurang kompetitif bila dibandingkan dengan fitur dan aftersales yang diberikan pesaingnya.
Recall justru memperkuat kesan bahwa motor ini lemah secara kualitas, meski sebenarnya kasusnya kecil dan cepat ditangani.
Bikers Indonesia lebih memilih motor dengan komunitas kuat, sedangkan Gixxer tak punya basis loyalis besar di sini.
Baca Juga: Cara Menghadapi Kelebihan dan Kekurangan Saat Transmisi BYD Atto 1 Tersenggol
Prediksi ke depan, meski recall selesai, kepercayaan publik sulit terbangun karena branding Gixxer sudah lemah sejak awal.
Jika Suzuki tidak melakukan rebranding agresif, kemungkinan besar Gixxer 250SF tetap akan tenggelam di pasar Indonesia.
Konsumen WNI kini lebih kritis, mereka menilai value for money, ekosistem, hingga resale value sebelum membeli motor sport.
Baca Juga: Alasan Dibalik dan Prediksi Hyundai Ioniq 5 NIK 2024 Memberikan Diskon Tembus Ratusan Juta
Dengan tren ini, Suzuki harus mencari strategi baru selain recall, mungkin lewat harga agresif atau varian khusus Indonesia (EF).