PT Inalum Tingkatkan Level Eco-Cultural Tourism Desa Meat Bisa Jadi Desa Wisata Berskala Nasional

photo author
- Jumat, 12 Januari 2024 | 19:33 WIB
masyarakat Desa Meat sedang menennun ulos salah satu wisata kultur (Realitasonline.id/Dok)
masyarakat Desa Meat sedang menennun ulos salah satu wisata kultur (Realitasonline.id/Dok)

 

Batubara - Realitasonline.id | PT Inalum berupaya mendorong sektor eco-cultural tourism dengan mendukung transformasi wisata Desa Meat Toba Sumatera Utara dengan menciptakan inovasi-inovasi sosial di desa tersebut dan optimis bahwa desa tersebut bisa menjadi Desa Wisata berskala nasional.

Melalui Humas Inalum Gilang Sukma, Jumat (12/1/2024) Corporate Secretary Inalum Mahyaruddin Ende menyebut Inalum memilih Desa Meat karena desa tersebut dianggap memerlukan kolaborasi untuk bertransformasi lebih baik. Inalum menciptakan beberapa program inovasi dan diharapkan bisa mendorong desa tersebut menjadi lebih baik.

Desa Meat dikarenakan 4 aspek isu. Pertama, pendapatan masyarakat Desa Meat masih berada di bawah UMK Toba Samosir, yaitu sebesar Rp 2.459.320,00 (UMK Tahun 2019) dan ini dikarenakan mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani dengan pendapatan yang bersumber dari hasil panen.

Baca Juga: Analis Pasar: Kurs Rupiah Bergerak dalam Tren Melemah di Perdagangan Selama Sepekan

Kedua, pendapatan yang rendah menjadikan Desa Meat menjadi salah satu desa dengan kasus stunting yang tinggi. Ketiga, tingkat kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang rendah dimana mayoritas masyarakat tidak memiliki tempat penampungan dan pengelolaan sampah sehingga sampah langsung dibuang di bawah jembatan atau badan air.

Keempat, sudah terdapat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang sudah terbentuk sejak tahun 2017 namun belum aktif. “Pemilihan Desa Meat sebagai lokasi program inovasi sosial didasarkan pada kompleksitas masalah yang dialami, ketertinggalan Meat dibandingkan desa lain di bantaran Danau Toba," katanya.

Jika dibandingkan dengan desa lain, seperti Pakkodian, Parapat, Lumban Bulbul, dan Lumban Silintong, Desa Meat belum memiliki kemampuan pengelolaan wisata yang baik padahal potensi alam yang dimiliki sangat indah.

Baca Juga: Kurs Rupiah Melemah Tipis 0,006% di Level Rp15.550 Per Dolar AS di Akhir Perdagangan Jumat (12/1/2024)

"Jadi menciptakan program di Desa Meat merupakan wujud komitmen Inalum dalam mendukung Pemerintah terkait Destinasi Wisata Prioritas Danau Toba,” ujar Mahyaruddin.

Sejak dimulai pada tahun 2020, Program Eco-cultural tourism Desa Meat telah memberikan dampak yang signifikan bagi peri kehidupan masyarakat Desa Meat, baik di bidang ekonomi, sosial, lingkungan, dan kesejahteraan

Secara simultan dan sustain, Inalum mendorong program-program strategis pengembangan desa antara lain pembangunan sanggar tari, meningkatkan SDM guru, Penyiapan Wisata Culture dengan melakukan promosi budaya melalui seni tari, replikasi kegiatan desa lain, penyiapan standar wisata sesuai CHSE.

Baca Juga: Mengenal 4 Tipe Kepribadian Ekstrovert, Ada yang Secara Alami Memiliki Bakat Sebagai Pemimpin

Kemudian penyiapan Fasilitas Wisata dengan melakukan pelatihan hospitaliti bagi anggota Pokdarwis, pemberian bantuan fasilitas homestay, pengadaan sarana dan prasarana sanggar tari, Penyiapan Ekowisata dengan melakukan pelatihan pembuatan bricket, pengolahan limbah, pembentukan wisata ramah keluarga, dan pembangunan PLTPH sebagai manifestasi Energi Baru Terbarukan.

Baca Juga: Sesuai Arahan Ketum PDI Perjuangan, Baskami Rayakan Hut Partai Bersama 'Grass Root' Akar Rumput

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mery Ismail

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X