Nikson Nababan Ziarah ke Makam Ulama Syekh Zainal Abidin Harahap di Padangsidimpuan

photo author
- Senin, 15 Juli 2024 | 21:13 WIB
Ziarah Makam Syekh Zainal Abidin Harahap, Nikson Nababan Sampaikan Pesan Pluralisme
Ziarah Makam Syekh Zainal Abidin Harahap, Nikson Nababan Sampaikan Pesan Pluralisme

Nikson, Bakal Calon Gubernur Sumut dan rombongan juga dipersilakan menimba air sumur, yang konon dibuat sendiri oleh Syekh Zainal Abidin, dengan menancapkan tongkatnya di tanah.

Sumur itu juga disebut tak pernah kering bahkan saat kemarau sekalipun. Airnya, dipercaya bisa mengobati berbagai penyakit, sesuai niat setiap orang yang mengambilnya masing-masing.

"Masjid ini dibangun oleh Tuan Syekh (Zainal Abidin), bersama murid-murid dan pengikutnya saat itu, sekira tahun 1880. Bangunannya sebagian besar masih asli, termasuk beton dan beberapa tiangnya. Sebagian kecil memang sudah dipugar dan diganti karena lapuk dimakan usia," ujar Ketua Yayasan Syekh Zainal Abidin, Mombang Harahap.

 

Baca Juga: Aksi Nyata Rayakan Hari Lingkungan Hidup: Sepanjang Juni 2024 Agincourt Resources Tanam 3.310 Bibit Pohon

Mombang menyebut, desain masjid itu penuh makna. "Di antaranya pintunya hanya satu, dan lebih kecil dan rendah dari kebanyakan pintu-pintu masjid lain. Maknanya setiap orang yang masuk harusnya tunduk hanya kepada Allah saja."

Termasuk tiang tunggal yang ada di dalam masjid. "Itu menandakan Allah Yang Maha Esa, bisa dilihat sendiri, hanya ada satu tiang di tengah dalam masjid," sambungnya.

Yang tak kalah menarik, di bagian dinding depan masjid terdapat corak lukisan simbol dan ayat Alquran yang ternyata penuh makna dan nilai-nilai Tauhid. "Ada doa iftitah di sebelah kanan, dan Surah Al Fatihah di sebelah kirinya."

Baca Juga: Kloter 19 Tiba, Sudah 6.780 Jemaah Haji Sumut Dipulangkan

Di dinding tersebut juga ada simbol-simbol tauhid, yang dibuat sendiri Syekh Zainal Abidin Harahap, sebagai syiar agama yang beliau ajarkan kala itu. "Ada gambar timbangan, sebagai pengukur yang bermaknya keseimbangan antara amal dan kehidupan kita," tuturnya lagi.

"Ada gambar lidah dan gunting sebagai simbol pemutus amal adalah ucapan kita. Awalnya kami juga tidak mengetahui apa makna-makna yang terkandung pada tulisan-tulisan ini. Dahulu, ada seorang ulama yang dikatakan datang dari Mekah, dan memberitahukan arti dari tulisan itu."

Dikatakan juga, konon Syaikh Zainal Abidin Harahap pernah menempuh perjalanan menuju Kota Mekah guna memperdalam ilmu agama sampai akhirnya kembali ke kampung halamannya Desa Pudun Jae Batunadua, Padangsidimpuan. Syekh Zainal Abidin diketahui lahir pada 1810, dan wafat di desa itu tahun 1903. (AL)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iin Prasetyo

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X