Di kesempatan ini, Yusuf Pardamean memperlihatkan foto Gus Irawan ketika bermain bola di lapangan Sarasi Kopi Godang, sekitar enam tahun lalu. Gus yang mengenakan kostum merah nomor 10 berhasil mencetak tiga gol (hattrick).
Mendengar keluh kesah masyarakat Desa Pargarutan Julu, mantan Bupati Tapsel Syahrul M. Pasaribu mengaku sangat prihatin, apalagi hasil-hasil pembangunan yang ‘mayup dan mittop’ itu dibangun di masa kepemimpinannya.
“Bagaimanalah Tapsel bisa berkembang menjadi lebih baik, jika hanya menjaga dan memelihara hasil pembangunan yang sudah ada saja tidak mampu. Tapi sudahlah itu, mari satukan niat dan tekat mem BAGUSI Tapsel bersama Gus Irawan dan Jafar Syahbuddin, ” ujar Syahrul.
Syahrul juga meyakinkan masyarakat bahwa sebenarnya Pemkab Tapsel punya anggaran besar dan cukup untuk mem BAGUSI bendungan yang jebol dan lapangan bola yang rusak di Desa Pargarutan Julu. Namun cukup disesalkan, uang pemerintah yang semestinya dipergunakan untuk rakyat itu dibiarkan tidur di Bank.
Tahun 2021 ada sekitar Rp247 miliar uang Pemkab Tapsel yang tidak dipergunakan dan menjadi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA). Tahun 2022 sekitar RP345 miliar dan tahun 2023 sekitar Rp115 miliar. Bahkan tahun ini diperkirakan sekitar Rp183 miiar.
Baca Juga: Bawaslu Batu Bara Luncurkan Pemetaan Kerawanan Pemilu 2024: Waspadai Tahapan Kampanye dan Logistik
“Berapalah biaya pembangunan bendungan yang jebol dan biaya perbaikan lapangan sepak bola yang rusak itu, jika dibandingkan dengan ratusan miliar rupiah uang Pemkab Tapsel yang tidak dipakai dan ditidurkan di Bank, ” jelas Syahrul.
Hal serupa disampaikan Calon Bupati Tapsel No.1 Gus Irawan Pasaribu. Mantan Ketua KONI Sumatera Utara ini sangat prihatin dengan tidak adanya perhatin terhadap perbaikan lapangan sepak bola Sarasi Kopi Godang.
Padahal sesungguhnya, merawat dan memperbaiki kerusakan fasilitas olahraga itu adalah cara tepat bagi pemerintah untuk menyelamatkan generasi muda dari pengaruh negatif perkembangan zaman, seperti narkoba dan permainan judi online.
“Dengan berolahraga, masyarakat sehat tubuhnya dan cerdas pemikirannya. Inilah satu target dari visi dan misi kami bersama pak Jafar Syahbuddin. Tapsel kembali bangkit di segala sektor,” jelas Gus Irawan.
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sumatera Utara ini juga mengaku sangat prihatin dengan bendungan dan pintu saluran irigasi pertanian warga yang tidak dapat perhatian pembangunan ataupun perbaikan, padahal sudah rusak selama dua tahun.