Realitasonline.id - Langkat | Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) resmi melantik Kepengurusan SMSI Kabupaten Langkat periode 2024-2027. Agenda ini terlaksana di Ruang Pola, Komplek Kantor Bupati Langkat, di Stabat, semalam.
Pelantikan Ketua dan Pengurus SMSI Langkat ini berdasarkan SK Pengurus SMSI Sumut Nomor: 048/KPTS/SMSI-SUMUT/XII/2024 yang ditandatangani Ketua SMSI Sumut Erris Julieta Napitupulu dan Sekretaris Ariadi tertanggal 11 Desember 2024.
Dalam sambutannya, Ketua SMSI Sumut Erris J Napitupulu, mengatakan bahwa kepengurusan SMSI Langkat adalah hasil pemekaran yang sebelumnya menyatu dengan SMSI Kota Binjai.
Baca Juga: Jelang Nataru, BRI Siapkan Rp24,6 Triliun Uang Tunai
“Pemekaran ini dilakukan selain karena tuntutan organisasi, tapi juga karena perkembangan usaha penerbitan media online di dua daerah ini sangat signifikan, sehingga kepengurusan SMSI Langkat dan Binjai dipisahkan," sebut Erris.
"Namun, saya harapkan kesolidan dan kolaborasi dengan pemerintah daerah setempat, harus terus ditingkatkan. Khususnya kolaborasi kerja sama untuk meningkatkan kepariwisataan yang ada di Kabupaten Langkat,” sambungnya.
Disebutkan, destinasi wisata di Langkat cukup menonjol, mulai dari penangkaran gajah di Tangkahan, Orangutan dan lokasi lainnya sangat menjual bagi wisatawan domestik, terlebih mancanegara.
Baca Juga: Perbandingan Honda CRV 2.5 versus Nissan X-Trail Prestige: XP Jauh Lebih Terjangkau Dibanding CRV
Di lain hal, SMSI Sumut sebelumnya sukses menyelenggarakan Ekspedisi Geopark Kaldera Toba, pada momen Hari Pers Nasional tahun 2023 lalu.
"Kaldera Toba yang masuk dalam catatan UNESCO ini, berhasil kita perkenalkan kembali kepada masyarakat dunia, bahwa Kaldera Toba merupakan kekayaan intelektual dunia yang harus kita banggakan," katanya.
"Kita telah membawa hampir seluruh Pengurus SMSI se-Indonesia untuk menyaksikan betapa indahnya Danau Toba beserta situs-situs geoparknya yang menakjubkan. Kepedulian kita semua termasuk stakeholder sangat menentukan keberlangsungan status geopark toba di mata dunia (UNESCO)," ucap Erris.