Ia juga mengaku dukungan dan motivasi dari para rekan guru dan siswanya turut serta menjadi suplemen dirinya dalam menjalankan tugas negara.
"Saya sangat nyaman dengan keluarga yang sudah terbentuk di MTsN Sergai. Apalagi gurunya juga sangat baik dan memahami kekurangan saya. Namun, saya juga mengakui kalau saya mudah beradaptasi di setiap lingkungan, sehingga meyakinkan diri saya sendiri telebih dahulu untuk mendapatkan kenyamanan itu," pungkas Sari.
Sementara itu, Kepala MTsN Sergai Nurleli mengakui kemampuan pengajaran Sari yang bisa setara dengan guru-guru lainnya. Bahkan Sari juga memiliki bakat di bidang lainnya, yang membantu kegiatan belajar mengajar. Sari menjadi contoh pahlawan pendidikan memutus stigma negatif bahwa disabilitas hanyalah menjadi beban.
"Beliau membuktikan jika disabilitas mampu berkarya, menjadi seorang guru di Madrasah. Dia mampu bersekolah di SMA Negeri 8 Medan dan kuliah di Unimed. Ini membuktikan kerja keras atas upayanya yang tak pernah berputus asa," ucap Nurleli. (IW)