MADINA - realitasonline.id | Persaudaraan Relawan Indonesia Mandailing Natal (PRI Madina) mengecam keras dan tutup pasar malam berbau judi di lingkungan Masjid Agung Nur Ala Nur Madina, serangkaian HUT (Hari Ulang Tahun) ke 24 Madina.
"Kita sudah ke lokasi acara. Kita sangat kecewa, karena pasar malam di pelataran Masjid Agung Panyabungan, ada unsur judi didalamnya. Kita kecam keras," tegas Pengurus PRI Madina Muhammad Rizki Nasution kepada Wartawan, Senin (13/03/2023).
Menurutnya, halaman dan pekarangan masjid bagian dari masjid yang masih didalam pagar masjid itu sendiri. Penempatan pameran HUT Madina ke-24 kurang tepat dan hiburan pasar malam yang mengundang unsur kemaksiatan.
"Kami menemukan didalam pasar malam itu, ada pertaruhan seperti tutup bulatan merah dan pembuatan lukisan tangan atau dikulit menggunakan inai. Inikan tidak baik bersentuhan bukan mukhrimnya, di lingkungan pekarangan Masjid. Kita tidak bisa pastikan orang yang singgah di Masjid itu, semua muslim. Kita pasti tidak tau," ujarnya.
Karena itu, Rizki Nasution minta pihak pengelola lokasi dan pihak BKM (Badan Kenaziran Masjid) menghentikan kegiatan berunsur maksiat dan memberikan statmand permohonan maaf kepada publik.
"Kita khawatir muncul permasalahan lainnya. Kami berharap semua kegiatan berunsur maksiat dan mengundang kegaduhan, segera dihentikan. Pihak penyelenggara acara dan BKM Agung Panyabungan meminta maaf kepada Publik, agar tidak salah persepsi,"harapnya.
Ditempat terpisah, Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Madina Ustadz Nasir saat dikonfirmasi tidak tau akan menanggapi kejadian pasar malam di halaman masjid agung Panyabungan. Saat diminta tanggapannya, Ustadz Nasir malah meminta tanggapan kembali, seakan-akan dirinya tidak aktif dalam pemerintahan daerah, meski dirinya menjabat sebagai ketua MUI Madina.
