Realitasonline.id - Taput | Untuk semakin mendekatkan pelayanan serta menampung keluhan pasien yang berobat di Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung Tapanuli Utara.
Serta perwujudan kinerja 100 hari Bupati Taput, manajemen RSUD yang digawangi Direktur dr. Janri Nababan mengambil tantangan yang diberikan kepala daerah JTP-DENS (panggilan karib) yang mengusung perubahan tersebut.
Dalam waktu dekat, RSUD Tarutung akan meluncurkan aplikasi Rap Sonang (rumah sakit Prima dengan sistem informasi komprehensif, aman dan terintegrasi).
Direktur RSUD Tarutung dr Janri Nababan didamping Wadir Pastrida Simamora, Rabu (16/4/2025) membenarkan Bupati Taput JTP Hutabarat akan meluncurkan aplikasi Rap Sonang dalam bulan ini.
"Benar, kita diinstruksikan Pak Bupati agar semakin mengoptimalkan pelayanan dan pengaduan pasien ketika berobat disini. Itu diminta Beliau saat beberapa kali turun baik dalam bentuk sidak maupun apel hingga rapat dengan seluruh manajemen RSUD Tarutung," ungkap Janri.
Bupati JTP Hutabarat sebut Janri ingin pola pelayanan dan pengaduan pasien bisa terintegrasi dan cepat sehingga tidak ada penumpukan diloket pendaftaran.
"Rap Sonang bentuk kerja nyata Quick Wins 100 hari kerja JTP-DENS, nanti bentuknya call center 24 jam baik itu online maupun offline yang didalamnya akan ada operator yang melayani baik informasi pendaftaran, pelayanan bahkan keluhan pasien," paparnya.
Janri menyebut aplikasi Rap Sonang sudah siap dan akan melayani tiga kategori yakni pengaduan dan tindak lanjut, ketersediaan informasi 24 jam hingga promosi layanan secara tepat sasaran.
Indikatornya merah, kuning dan hijau, dimana merah butuh atensi penanganan diselesaikan maksimal 24 jam, kuning 3x24 jam serta hijau 7x24 jam.
Melalui aplikasi ini, pasien RSUD Tarutung akan semakin dimanjakan terlebih lagi bagian dari Rap Sonang itu pasien akan terdistribusikan ke poliklinik yang dituju tanpa antri diloket.
"Itu yang kemarin diintruksikan Pak Bupati agar kita terintegrasi ke faskes tingkat pertama baik puskesmas maupun klinik lain yang melakukan rujukan. Sistemnya nanti sudah online, pasien tinggal datang finger print selanjutnya langsung ke poliklinik tanpa antri lagi di loket admisi ataupun pendaftaran. Tapi ini tidak berlaku bagi pasien yang baru ataupun belum ada pernah riwayat berobat ke RSUD," tambahnya.