Toba - Realitasonline.id | Bupati Toba Poltak Sitorus buka Rapat Kerja Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Toba yang di gelar di Ruang Balai Data Lantai IV Kantor Bupati Toba
Bupati Poltak Sitorus mengatakan, rapat kerja dilaksanakan untuk dapat mengatasi masalah yang terjadi di Kabupaten Toba.
Rapat kerja kali ini, lanjut bupati, bertujuan untuk mengendalikan dan menertibkan serta mencari solusi dari ketiga persoalan dan beberapa persoalan lain.
Baca Juga: Langgar Rambu Lalin, Kecelakaan Truk Cold Diesel dan Mopen di Kabanjahe
Pembahasan melalui rapat kerja tersebut diharapkan mendapat kesepakatan bersama pemerintah, aparat penegak hukum, masyarakat dan LSM yang ada di Kabupaten Toba
Melalui Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2022 tentang Pendelegasian Pemberian Perizinan Berusaha di bidang Pertambangan Mineral dan Batuan, diharapkan juga masyarakat di Kabupaten Toba dapat mengurus izin pertambangan rakyat.
Karena itu, seluruh OPD terkait agar dapat menyosialisasikan, setiap usaha penambangan harus mematuhi ketentuan perundangan-undangan, agar tidak merusak lingkungan hidup disekitarnya.
Baca Juga: Soal Dugaan Aniaya 2 Personel Intelkam Polda Sumut Periksa Kapolres Dairi
Rapat kerja dihadiri Kapolres Toba, AKBP Taufiq Hidayat Thayeb,Dandim 0210/TU diwakili oleh Pabung Kodim 0210/TU, Mayor K. Napitupulu, Kajari Toba Samosir yang diwakili Kasi Datun Kejaksaan Negeri Tobasa, Riamor Bangun dan lainnya.
Dalam rapat kerja tersebut ada tiga hal utama menjadi fokus pembahasan dan kedepannya dapat ditindaklanjuti dengan baik.
Ketiga hal utama menjadi fokus pembahasan, Penertiban dan pembahasan pemungutan pajak mineral bukan logam dan batuan di Kabupaten Toba.
Baca Juga: Bermarga Sitanggang Dianiaya, Pekerja Gudang Botot Dilaporkan ke Polsek Tanjung Morawa
Membahas penertiban daerah sempadan Danau Toba yang dipergunakan masyarakat dan membahas masalah penertiban Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Toba.
Ketiga hal tersebut tidak kunjung selesai dan selalu berulang, sehingga diharapkan dalam pembahasan bersama ada solusi, karena ketiga hal itu menjadi perbincangan masyarakat tak kunjung ada titik terang, bahkan ada beberapa yang berulang ditertibkan.